Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Buka-bukaan" Lo Kheng Hong, Jual Semua Saham MBSS demi "Cicipi" PGAS

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berjuluk "Warren Buffett asal Indonesia", Lo Kheng Hong (LKH) bercerita ketika dirinya melepas saham perusahaan pelayaran energi swasta Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS), dan beralih ke saham perusahaan BUMN energi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Ia juga mengungkapkan alasan di balik aksi tersebut. 

Mengutip YouTube, alasan dibalik keputusannya membeli saham PGAS tidak lain adalah fundamental perusahaan. Menurut dia, berinvestasi pada saham-saham perusahaan dengan fundamental positif akan sangat baik di masa depan.

Dia juga mengkonfirmasi bahwa dirinya membeli saham PGAS di level harga Rp1.100 per saham beberapa waktu lalu usai menjual saham MBSS. Lo Kheng Hong menyebut, seluruh uangnya kemudian dia gunakan untuk memiliki saham PGAS.

“Saya juga belum lama beli PGAS di Rp 1.100. Ketika saya menjual saham MBSS semuanya, ada uang kas. Saya lihat (harga) PGAS Rp 1.100, saya dorong semuanya terus naik ke Rp 1.800,” ujarnya.

Tips Lo Kheng Hong: beli saham, lihat fundamentalnya

LKH mengungkapkan, pada dasarnya berinvestasi pada saham perusahaan BUMN dan perusahaan swasta tidak ada bedanya. Tetap sama-sama menarik sejauh fundamental perusahaannya baik dan dijalankan oleh manajemen yang mumpuni.

“Jadi sama saja kalau perusahaan BUMN yang bagus dan murah tetap saya beli, jadi tidak ada bedanya,” kata dia.

Lo Kheng Hong mengungkapkan, dirinya tidak menunggu support atau resisten ketika membeli saham. Bahkan, faktor teknikal juga bukan merupakan syarat ketika dirinya ingin membeli saham.

“Saya sama sekali membeli saham itu tidak lihat teknikal, tidak lihat grafik. Saya based on fundamental karena kinerja perusahaan," ujar LKH.

Adapun laba bersih tercatat turun akibat beban biaya yang tinggi sebagai imbas kebijakan yang di luar dari kendali manajemen PGAS terutama berkaitan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT). Laba bersih PGAS tercatat sebesar 145,323 juta dollar AS pada semester I-2023 atau berkurang 39 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 242,960 juta dollar AS.


Beli TINS

Selain PGAS, LKH juga menceritakan pengalaman saat membeli saham perusahaan BUMN lainnya yaitu PT Timah Tbk (TINS). Bedanya, ketika ia ingin membeli saham TINS, dirinya sedang tidak memiliki dana segar, sehingga harus jual villa.

“Saya jual vila mewah dengan luas 2.800, lantai marmer Italia. Saya mau beli saham enggak punya uang akhirnya saya jual vila saya itu untuk beli PT Timah,” kata dia.

"Sehabis saya beli saham PT Timah Rp 290 naik ke Rp 2.900 saya jual. Kemudian booming komoditas lari lagi ke 38.000,” tegas dia.

Sebagai informasi, jelang penutupan perdagangan harga saham PGAS berada pada level Rp 1.350 per saham. Dalam sepekan, harga saham PGAS cenderung stabil, sementara dalam sebulan terakhir turun 2,5 persen.

Sementara itu, harga saham TINS saat ini berada pada level Rp 860 per saham. Dalam sepekan TINS mengalami penurunan 1,7 persen, dan dalam sebulan turun 3,8 persen.

https://money.kompas.com/read/2023/09/12/170000126/buka-bukaan-lo-kheng-hong-jual-semua-saham-mbss-demi-cicipi-pgas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke