Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Mana yang Lebih Dipilih Masyarakat?

Kendati demikian, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari sisi harga tiket, kecepatan waktu tempuh, hingga stasiun yang dilayani.

Sejumlah masyarakat yang mengikuti uji coba kereta cepat Jakarta Bandung menyatakan lebih memilih KA Argo parahyangan ketimbang kereta cepat untuk perjalanan dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya.

Mereka beralasan harga tiket KA Argo Parahyangan lebih murah ketimbang harga tiket kereta cepat dan KA Argo Parahyangan lebih mudah diakses dari Kota Bandung. Meskipun mereka mengakui perjalanan dengan kereta cepat lebih hemat waktu ketimbang KA Argo Parahyangan.

Sebagai informasi, harga tiket KA Argo Parahyangan sekitar Rp 150.000 untuk kelas ekonomi dan Rp 200.000 untuk kelas eksekutif, kereta Luxury sekitar Rp 500.000, dan kereta Panoramic sekitar Rp 400.000.

Sedangkan harga tiket kereta cepat saat ini belum ditetapkan, namun usulannya sekitar Rp 250.000-350.000 yang dibagi menjadi 3 kelas. Rencananya, PT KCIC juga akan membuat tarif terintegrasi LRT Jabodebek, kereta cepat, dan KA Feeder sebesar Rp 300.000.

Sementara untuk waktu tempuhnya, dengan kecematan kereta hingga 350 km/jam waktu tempuh kereta cepat Jakarta Bandung diklaim hanya 30 menit dari Stasiun Halim-Padalarang dan 40 menit jika sampai Stasiun Tegalluar.

Namun untuk menuju Kota Bandung, Jawa Barat, penumpang kereta cepat harus menambah waktu tempuh lantaran perlu menaiki KA Feeder di Stasiun Padalarang sehingga waktu tempuh dari Stasiun Halim-Bandung sekitar 50 menit.

Sementara waktu tempuh KA Argo Parahyangan sekitar 3 jam 15 menit dari Stasiun Gambir-Bandung. Namun dengan KA Argo Parahyangan ini penumpang tidak perlu berganti kereta.

Namun ketika diminta untuk memilih antara KA Argo Parahyangan dan kereta cepat sebagai moda transportasi menuju Bandung, dia akan memilih KA Argo Parahyangan.

Pasalnya, dengan KA Argo Parahyangan dia bisa langsung sampai di tengah kota Bandung tanpa perlu berganti angkutan. Terlebih harga tiket kereta cepat lebih mahal meskipun waktu tempuhnya lebih singkat.

"Ya mending Argo Parahyangan lah. Logikanya apa? Kalau Argo Parahyangan sampai Bandung tengah kota ya, kalau ini (kereta cepat) enggak sampai Bandung. Kalau ini kan mau ke Bandung masih jauh lagi, masih naik ganti lagi," ujarnya saat ditemui di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (25/9/2023).

"Cuma ya kembali lagi, kalau orang bisnis mah tetep di situ (pilih kereta cepat), di sana dia turun sudah ada yang nunggu sudah ada sopirnya, turun kan langsung. Jadi orang bisnis itu enggak ada limit biaya, dia (pilih hemat) waktu," tambahnya.

Demikian juga diungkapkan oleh Faisal dan Ade yang pada Senin kemarin berkesempatan menjajal kereta cepat dari Stasiun Tegalluar.

Kedua anak muda berusia awal 20 tahunan ini lebih memilih KA Argo Parahyangan jika berpergian dari Bandung ke Jakarta.

"Iya, tetap pilih Argo Parahyangan," ucap mereka bersamaan saat ditemui di Stasiun Halim, Jakarta, Senin.

Mereka beralasan, akses KA Argo Parahyangan lebih mudah karena langsung dari Stasiun Bandung yang ada di tengah kota Bandung sedangkan kereta cepat dinilai agak ribet karena harus berganti KA Feeder dari Stasiun Bandung ke Stasiun Padalarang.

"Kalau dari saya sih (pilih) Argo Parahyangan karena dia kan relasinya dari Stasiun Bandung langsung. Iya (ada KA Feeder), cuma kalau dari saya agak ribet sih," kata Faisal.

"(Stasiun Padalarang) buat saya yang tinggal di sekitar Dago agak jauh sih," kata Ade menimpali.

Kendati demikian, menurut Faisal yang sudah mencicipi fasilitas kereta cepat, usulan harga tiket kereta cepat sebesar Rp 250.000 masih masuk akal. Mengingat waktu tempuhnya juga lebih pendek dibandingkan KA Argo Parahyangan yang mencapai 3 jam.

"Kalau dibandingkan sama Argo Parahyangan itu, saya biasanya naik ekonomi premium itu sekarang sekitar Rp 150.000. Kalau (tarif kereta cepat) diusulkan Rp 250.000 masih reasonable sih kalau menurut saya," ucapnya.

Sementara itu, Muhammad Fakhry Rizky (24) menyebut, tidak menjadikan kereta cepat sebagai opsi transportasi umum menuju Bandung lantaran akses kereta cepat jauh dari pusat kota Bandung.

Dia justru lebih memilih menggunakan KA Argo Parahyangan dan mobil pribadi ketimbang naik kereta cepat.

"Kalau dadakan ke Bandung biasanya naik mobil, tapi kalau direncanain dari sebelumnya naik Argo Parahyangan. (Tidak pilih kereta cepat) karena masih lumayan jauh sama pusat kotanya, harus nyambung kereta feeder lagi buat ke kotanya," tutur Fakhry saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/9/2023).

https://money.kompas.com/read/2023/09/26/121200826/kereta-cepat-whoosh-vs-argo-parahyangan-mana-yang-lebih-dipilih-masyarakat-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke