Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Dunia Beberkan 3 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo menjabarkan, tiga faktor itu terkait kondisi utang yang terus membengkak, melambatnya ekonomi China, dan masalah iklim perdagangan dunia.

Ia menjelaskan, bengkaknya utang negara di kawasan ini terjadi setelah pandemi Covid-19. Hal itu membuat ruang fiskal terbatas, menghambat investasi publik, dan membebani investasi swasta.

"Kawasan yang dikenal sebagai kawasan hemat ini, mereka mengalami tingkat utang yang sangat tinggi. Bukan hanya ditunjukkan oleh satu negara atau pemerintah, tetapi juga di sektor korporasi dan rumah tangga," kata dia dalam konferensi pers bertajuk World Bank East Asia and Pacific Economicc update Oktober 2023, Senin (2/10/2023).

Ia menjelaskan, rumah tangga memiliki sisa uang yang sedikit. Sementara sisi pemerintah dan korporasi mengindikasikan sumber daya untuk investasi semakin berkurang.

Kedua, kondisi ekonomi China yang melambat juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut.

"Pada saat bersamaan, China beralih dari model pertumbuhan macam itu yang bergantung pada konsumsi dan investasi," imbuh dia.

Hal itu untuk memastikan pertumbuhan ekonomi berjalan inklusif. Artinya, manfaat ekonominya dapat dibagi secara luas dan stabil.

Sebagai catatan, China selama ini bergantung pada pertumbuhan investasi di bidang infrastruktur dan real estat. Namun, sektor ini semakin melamah dan membuat banyak perusahaan berutang.

Lebih lanjut Aaditya menerangkan, faktor ketiga adalah pengetatan iklim perdagangan global.

Permintaan global terus melambat. Itu dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik diberbagai wilayah, salah satunya antara China dan Amerika Serikat (AS).

Namun begitu, Aaditya bilang kawasan ini memiliki peluang dengan melakukan revolusi digital melalui reformasi.

"Reformasi jasa dan digitalisasi dapat menghasilkan siklus yang baik dalam meningkatkan peluang ekonomi serta mengembangkan kapasitas sumber daya manusia yang mendorong pembangunan di kawasan ini," tandas dia.

Sebagai informasi, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik ada pada kisaran 5 persen pada 2023.

Namun, pertumbuhan ekonomi akan mengalami perlambatan pada semester II-2023. Pada 2024, pertumbuhan ekonomi kawasan ini diprediksi 4,5 persen.

https://money.kompas.com/read/2023/10/02/173300526/bank-dunia-beberkan-3-faktor-yang-pengaruhi-pertumbuhan-ekonomi-indonesia

Terkini Lainnya

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Whats New
Pertamina: Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji 3 Kg

Pertamina: Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji 3 Kg

Whats New
Pembayaran Utang Rafaksi Minyak Goreng Tinggal Menunggu BPDPKS

Pembayaran Utang Rafaksi Minyak Goreng Tinggal Menunggu BPDPKS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke