Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Bank Konvensional Rambah Bisnis Fintech, Konsumen Makin Untung?

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri keuangan diperkirakan akan semakin inovatif dalam pengembangan produk-produk keuangan digital yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Di sisi lain, kolaborasi antara perbankan dan platform teknologi finansial atau fintech juga semakin banyak.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan, saat ini semakin banyak bank yang meluncurkan produk-produk digital, yang sudah lebih dulu dirilis oleh fintech.

Salah satu contohnya adalah produk Buy Now Pay Later (BNPL) alias Paylater. Paylater pada awalnya merupakan produk fintech, tetapi kini juga menjadi layanan andalan bagi perbankan.

"Paylater ini basisnya dari layanan kartu kredit atau kredit tanpa agunan (KTA) yang kemudian disimulasikan dalam format digital. Produk yang awalnya diperkenalkan oleh fintech tersebut kemudian menjadi contoh bagi perbankan," ujar Amin dalam siaran pers Senin (16/10/3023).

Amin mengatakan, saat ini perbankan berlomba-lomba meluncurkan produk inovatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kondisi ini juga didukung oleh kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui aturan yang memgizinkan perbankan untuk merilis produk digital secara lebih luas.

Amin menilai, melalui inovasi digital, perbankan kini bisa menyimulasikan berbagai layanan jasa perbankan ke dalam produk digital, seperti kredit, simpanan, dan lain sebagainya.

“Inovasi produk yang memenuhi kebutuhan konsumen akan terus muncul dan menguat. Lembaga keuangan, baik bank maupun fintech, akan terus melakukan inovasi untuk bisa berdaya tahan dan adaptif di tengah persaingan yang ketat di era digital,” tambahnya.

Di sisi lain, membangun ekosistem digital merupakan salah satu tantangan besar bagi perbankan, di mana lembaga keuangan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Jika punya modal besar, bank biasanya akan melakukan aksi merger dan akuisisi dalam strateginya. Namun, strategi seperti ini juga membutuhkan modal tak sedikit," ujar dia.

"Makanya, salah satu strategi yang efisien untuk membangun ekosistem digital adalah dengan menjalin kolaborasi antarlembaga keuangan, seperti antara perbankan dengan fintech,” imbuhnya.

Amin mengungkapkan, kolaborasi menjadi salah satu solusi bagi lembaga keuangan untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat ekspansi guna memperluas target pasarnya.

Konsumen juga akan memiliki beragam pilihan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhannya dengan layanan yang memberikan kenyamanan dan keamanan serta harga yang murah.

Kolaborasi antara bank dan fintech, tidak hanya terjalin dalam segmen jasa keuangan maupun segmen pembiayaan. Amin menilai, ke depannya perbankan dan fintech juga berpeluang untuk menjalin kolaborasi dalam segmen simpanan untuk meningkatkan pangsa pasar dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

“Kolaborasi ini akan memberikan keuntungan bagi dua pihak, lembaga keuangan dan fintech sebagai pemilik layanan, serta masyarakat sebagai konsumen akan lebih mudah terpenuhi kebutuhannya,” ungkap Amin.

https://money.kompas.com/read/2023/10/17/095700726/ramai-soal-bank-konvensional-rambah-bisnis-fintech-konsumen-makin-untung

Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke