Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perluas Segmen, Asuransi Perlu Ditopang Teknologi dan Infrastruktur Pemasaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri asuransi perlu memperdalam penetrasi ke tingkat masyarakat bawah. Hal tersebut merupakan salah hal yang ingin dicapai dengan peningkatan inklusi di industri asuransi.

Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila mengatakan, untuk mencapai tujuan tersebut, maka premi asuransi sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya alat ukur industri asuransi.

"Sekarang banyak asuransi itu segmennya atas kan ya, jadi seolah-olah alat ukurnya itu premi. Ini jadi agak sulit," kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Ia menambahkan, ketika perusahaan asuransi hanya dilihat dari besaran premi, maka semua pemain akan menyasar kelas atas.

Adapun, perusahaan asuransi yang dapat menyasar segmen bawah hanya perusahaan asuransi yang memiliki kerja sama dengan bank.

"Itu baru bisa jual produk yang murah," imbuh dia.

Iwan menuturkan, kerja sama dengan bank memungkinkan perusahaan asuransi melayani segmen yang sangat rural, misalnya pelaku UMKM yang mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Namun begitu, untuk menyediakan premi murah di segmen bawah tersebut diperlukan teknologi dan infrastruktur pemasaran yang mumpuni.

"Misal Rp 50.000 per tahun, untuk biaya operasional asuransi akan susah, tapi kalau bisa jual jutaan per bulan cukup sebenarnya," terang dia.

Sebagai konsekuensinya, asuransi yang akan masuk ke segmen ini perlu hadir dalam bentuk digital, baik dalam pendaftaran polis maupun ketika klaim.

"Misal kalau mau klaim jangan ada yang mintain lagi mana polisnya, kan bisa dicek digital," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/10/19/051000926/perluas-segmen-asuransi-perlu-ditopang-teknologi-dan-infrastruktur-pemasaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke