Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konflik Hamas-Israel Kerek Harga Emas Dunia ke Level Tertinggi dalam 2 Bulan

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia menguat ke level tertinggi lebih dari dua bulan pada akhir perdagangan Rabu (17/10/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB. Kian memanasnya konflik di Timur Tengah membuat investor berbondong-bondong membeli emas.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot menguat 1 persen ke level 1.950,67 dollar AS per ons, mencapai level tertinggi sejak 1 Agustus 2023 pada sesi perdagangan kemarin.

Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange terpantau menuat 1,7 persen ke level 1.968,30 dollar AS per ons.

"Emas akan melemah jika situasi di Timur Tengah melemah, namun saat ini pasar memperkirakan akan terjadi eskalasi lebih lanjut" kata Jim Wyckoff, Analis Senior di Kitco Metals.

Pelaku pasar tengah menghadapi situasi geopolitik serius yang terjadi antara Hamas Palestina dan Israel. Kondisi yang menimbulkan gejolak global itu membuat harga emas trennya menguat.

Lantaran, emas dianggap sebagai aset lindung nilai di tengah kekhawatiran konflik geopolitik yang dapat berimbas pada perekonomian global.

Manajer Portofolio Senior di Sprott Asset Management, Ryan McIntyre menilai emas bisa mencapai level 2.000 dollar AS per ons jika konflik di Timur Tengah terus memanas.

Terlebih jika didukung kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) untuk menghentikan tren suku bunga tinggi.

"Emas dapat menembus 2.000 dollar AS dalam waktu dekat jika terjadi eskalasi konflik geopolitik. Selain itu, jika The Fed menghentikan sementara kenaikan suku bunga atau mengisyaratkan kemungkinan kenaikan yang lebih rendah di masa depan, maka akan dipandang positif," paparnya.

Kini pelaku pasar teru menunggu informasi lanjutan soal perang Hamas-Israel. Selain itu tengah menanti pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada akhir pekan ini untuk mendapatkan kejelasan rencana kebijakan suku bunga AS.

Adapun pasar memperkirakan sekitar 90 persen kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan FOMC 31 Oktober-1 November 2023 mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Untuk diketahui, kebijakan suku bunga The Fed memang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga bertahan tinggi atau bahkan naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga melemah maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

https://money.kompas.com/read/2023/10/19/084000926/konflik-hamas-israel-kerek-harga-emas-dunia-ke-level-tertinggi-dalam-2-bulan

Terkini Lainnya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke