Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Bakal Salurkan Bantuan untuk Sektor Properti hingga Pangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa pemerintah berencana memberikan sejumlah insentif dan bantuan kepada masyarakat.

Dalam rapat kabinet yang diadakan Selasa (24/10/2023) Airlangga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui kebijakan untuk sektor properti, dan pangan.

Dia mengatakan, pemerintah akan menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti hingga bulan Juni 2024. Setelah itu, pemerintah akan menanggung 50 persen dari PPN hingga Desember tahun depan. Langkah ini diharapkan dapat mendorong penyelesaian backlog properti dan memicu pertumbuhan sektor properti di Indonesia.

“Insentif perumahan untuk rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar. Bentuknya berupa PPN yang ditanggung pemerintah 100 persen sampai bulan Juni 2024, dan sesudahnya ditanggung 5 persen dari Juni sampai Desember tahun depan,” jelas Airlangga, di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan keuangan administratif kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin membeli rumah. Biaya administrasi sebesar Rp 13,3 juta akan ditanggung oleh pemerintah sebesar Rp 4 juta.

Pemerintah juga akan melanjutkan program bantuan beras untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Bulan Desember ini, masing-masing rumah tangga penerima manfaat akan menerima 10 kilogram beras.

Ini merupakan program lanjutan dari program bantuan beras yang telah dilaksanakan sebelumnya pada bulan Oktober dan November 2023.

Selain itu, pemerintah juga sedang mempertimbangkan pemberian bantuan langsung tunai kepada kelompok masyarakat yang terdampak oleh kondisi cuaca seperti El Nino.

Rincian besaran bantuan dan mekanisme pemberiannya masih dalam tahap penggodokan di Kementerian Keuangan. Bantuan ini akan diberikan kepada kelompok masyarakat yang juga menerima Program Keluarga Harapan (PKH) agar dapat membantu mengurangi beban mereka.

“Besaran bantuannya untuk BLT adalah Rp 200.000 yang diberikan tiap bulan selama dua bulan per KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Pemberiannya nanti berbarengan dengan bantuan beras di November dan Desember,” jelas Airlangga. 

“Ada juga bantuan langsung tunai untuk dampak El Nino. Hal itu masih dalam proses pematangan di Menteri Kuangan. Nanti, penerimanya adalah kelompok masyarakat juga yang menerima PKH,” tambahnya.

Sementara itu, di sektor manufaktur, pemerintah mencatat bahwa Indeks Manufaktur Indonesia (PMI) masih menunjukkan hasil yang positif. Namun, sektor tekstil menjadi perkecualian dan pemerintah telah meminta perbankan untuk membantu restrukturisasi aga melakukan pemulihan sektor tersebut.

“Untuk sektor manufaktur, PMI indonesia masih bagus, jadi relatif baik, tinggal sektor tekstil saja, tentu kita minta dari perbankan untuk mempermudah restrukturisasi,” tegas dia.

Dengan adanya kebijakan-kebijakan dan bantuan pemerintah ini, diharapkan sektor properti dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan dapat terus pulih dan mengalami pertumbuhan yang lebih baik.

https://money.kompas.com/read/2023/10/25/104300726/pemerintah-bakal-salurkan-bantuan-untuk-sektor-properti-hingga-pangan

Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke