Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Integrasikan Sistem Manajemen ASN, Kemenpan-RB Kenalkan SmartASN

Platform yang mengintegrasikan sistem manajemen Aparartur Sipil Negara (ASN) ini diujicobakan pada 79 kementerian dan lembaga (K/L), termasuk Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Menpan-RB Abdullah Azwar Anas mengatakan, birokrasi saat ini masih menghadapi tantangan yang sama yakni egosektoral masing-masing instansi yang begitu kuat.

Ini dibuktikan dengan setiap K/L memiliki aplikasi digital masing-masing yang tidak terkoneksi secara nasional. Bahkan menurutnya saat ini aplikasi tersebut berjumlah lebih dari 27.000 aplikasi.

Banyaknya aplikasi yang dibuat oleh instansi pemerintahan tentu akan memperlambat pelayanan publik dimana masyarakat harus membuar akun-akun baru untuk bisa menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut.

Oleh karenanya, platform SmartASN ini dibuat untuk mengintegrasikan seluruh aplikasi tersebut dalam satu platform. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang meminta agar dilakukan percepatan integrasi berbagai layanan pemerintahan.

SmartASN adalah platform yang menjadi wadah kolaborasi berbasis digital bagi seluruh ASN yang memudahkan pengelolaan dan pelayanan kepada ASN, termasuk aktivitas belajar, mencari mentor dan coaching, berkolaborasi, memberikan dan menerima umpan balik, serta pengembangan talenta dan aspirasi karier.

Dia mengungkapkan, saat ini fitur yang tersedia pada platform SmartASN ialah, pembelajaran, media sosial dan talenta. Sementara fitur lainnya akan menyusul kemudian seiring dengan disempurnakannya platform ini.

"Itu terus akan tambah terkait dengan kinerja dan seterusnya sehingga dengan demikian kita target kita ke depan birokrasi kita akan simpel, efisien, dan lincah dengan portal ini," ucapnya.

Sebagai informasi, piloting SmartASN ini merupakan bentuk tindak lanjut dan perluasan dari piloting kepada 4 instansi pemerintah pusat yang telah dilakukan pada 2022-2023.

Tujuan dari pelaksanaan piloting ini adalah untuk melihat user experience dalam penggunaan platform untuk membantu ASN dalam pengembangan kapasitas, pengembangan talenta dan suksesi, serta berkolaborasi dalam dan lintas instansi.

Belajar dari Inggris

Menteri PANRB mengungkapkan, dalam pembuatan platform SmartASN ini pihaknya telah belajar dari negara-negara yang telah sukses memangkas ribuan website pemerintahan menjadi satu platform, yaitu Inggris, Estonia, dan Australia.

Masalah egosektoral yang dialami Indonesia saat ini, kata dia, juga pernah dialami oleh negara-negara maju tersebut.

"Apa yang kita peroleh dari tempat-tempat ini ternyata sama apa yang sedang kita hadapi hari ini. Mulanya Inggris juga menghadapi kesulitan yang sama, ada ribuan web service bagi mereka. Kemudian mereka harus segera kompres menjadi 75 web service. Kita hari ini menghadapi tantangan yang sama, egosektoral begitu kuat," ungkapnya.

"Tetapi mereka memuji kepada kita, jika kita bisa mengerjakan ini, maka negara terbesar pertama di dunia yang bisa mengerjakan ini dengan baik," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2023/10/25/170000626/integrasikan-sistem-manajemen-asn-kemenpan-rb-kenalkan-smartasn

Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke