Mentan Amran menuturkan pihaknya akan menyalurkan bibit cabai ke masyarakat. Ia berharap langkah itu menjadi salah satu upaya meningkatkan produksi cabai di tengah harga cabai yang semakin tinggi.
"Ya kita harapkan ada pembagian bibit. Pak Dirjen Horti, galakan tanam cabe 5-10 pot di rumah bisa mencukupi keluarganya. Yang butuh bibit saya katakan anggarkan sehingga tahun depan (didistribusikan) mungkin ya. Tapi bisa mulai sekarang kalau ada," ujar Mentan kepada media di kantor Kementan, Selasa (7/11/2023) .
Adapun berdasarkan data Panel Harga Pangan Bapanas pada 6 November 2023, harga rata-rata nasional cabai rawit merah (CRM) di tingkat produsen Rp 54.910 per kilogram (kg), atau berada di atas Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) sebesar Rp 25.000 per kg - Rp 31.500 per kg.
Harga terendah Rp 38.000 per kg di Sulawesi Selatan dan harga tertinggi Rp 68.750 per kg di Sulawesi Utara.
Sedangkan di tingkat konsumen, harga rata-rata nasional CRM Rp 75.774 per kg, lebih tinggi dibandingkan HAP Rp 40.000 per kg - Rp 57.000 per kg. Adapun harga terendah Rp 50.000 per kg di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan harga tertinggi Rp 100.233 di Kepulauan Bangka Belitung.
"Ya biasa lah kan sekarang produksi agak turun karena El Nino ini agak panjang kan kemaraunya. Kalau kemarau agak panjang ya biasa lah, semuanya akan mengalami seperti itu," ujar Prihasto saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023).
Prihasto menuturkan hampir di seluruh daerah produksi cabainya menurun. Walau demikian, Prihasto menilai kenaikan harga cabai tidak akan berlangsung lama lantaran sebentar lagi akan masuk pada musim hujan.
"Ya kalau hujan mulai turun, orang tanam cabai mulai banyak. Prognosa kita kemarin sudah saya sampaikan di rapat pimpinan bahwa produksi kita tahunan kita surplus untuk cabai cuma bulanan nya agak berfluktuasi. Kadang produksi tinggi, kadang agak turun. Itu karena musim," kata Prihasto.
https://money.kompas.com/read/2023/11/07/153003326/mentan-bakal-bagi-bagi-bibit-cabai-ke-masyarakat