Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Proyeksikan Uang Beredar Bakal Meningkat hingga 8 Persen, Ini Sebabnya

Deputi Gubernur BI Doni Primantoro Joewono mengatakan, dalam kurun waktu 5 bulan ke depan, Indonesia akan dihadapi oleh 3 momen nasional. Mulai dari Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemilu 2024, hingga Hari Raya Idul Fitri.

"Kalau Pemilu 2024 ini akan bareng dengan tiga event lainnya. Jadi nanti akan bareng dengan Nataru menjelang Pemilu dan Ramadhan - Idul Fitri," kata dia, dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI, di Jakarta, Kamis (24/11/2023).

Dengan melihat fenomena tersebut, bank sentral akan mengerek pasokan uang beredar untuk beberapa bulan ke depan. Doni menyebutkan, kebutuhan uang beredar berpotensi meningkat di kisaran 6-8 persen.

Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan tersebut BI akan melakukan langkah antisipatif. Doni menjelaskan, bank sentral akan menggunakan strategi 'frontloading' untuk memasok uang beredar.

"Kita sudah mulai melakukan distribusi atau frontloading. Karena ini lima bulan ke depan, jadi kita akan frontloading supaya tidak crowded," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, BI sudah bekerjasama dengan bank nasional. Sehingga harapannya penyebaran uang beredar dapat terlaksana dengan baik.

"Kami sudah koordinasi dan sinergi dengan perbankan untuk menyiapkan hal ini," ucap Doni.

Sebagai informasi, BI mencatat posisi uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp 8.440 triliun pada September lalu. Nilai ini meningkat 6 persen secara tahunan (year on year/yoy), utamanya didorong oleh pertumbuhan uang kuasi.

https://money.kompas.com/read/2023/11/24/104000126/bi-proyeksikan-uang-beredar-bakal-meningkat-hingga-8-persen-ini-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke