Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Hari Ini "Hijau" di Awal Perdagangan, Rupiah Ikut Menguat

Melansir data RTI pukul 09.01 WIB, IHSG berada pada level 7.055,21 atau menguat 0,2 persen (14,14 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.014,07.

Sebanyak 201 saham melaju di zona hijau dan 102 saham di zona merah. Sedangkan 222 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 357,3 miliar dengan volume 564,1 miliar saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, penguatan IHSG hari ini didorong oleh optimisme kenaikkan tingkat suku bunga pada Desember 2023 yang tidak akan terjadi. Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS untuk tenor 10 tahun mengalami penurunan menjadi 4.33 persen.

“Apabila tingkat suku bunga di tahan pada pertemuan bulan Desember, maka kami yakin bahwa potensi kenaikkan pasar saham dan obligasi semakin terlihat pada penghujung tahun 2023. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.000 – 7.070,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia pada awal perdagangan bergerak mixed. Nikkei menguat 0,02 persen (6 persen) pada level 33.414,39, dan Strait Times bertambah 0,49 persen (15,17 poin) pada posisi 3.081,11. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong turun 0,8 persen (142,21 poin) ke posisi 17.211,93, danShanghai Komposit di level 3.033,68 atau turun 0,16 persen (4,8 poin).

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terjadi peluang pemangkasan suku bunga acuan AS. Semalam petinggi The Fed, Christopher Waller mengeluarkan pernyataan yang memberikan indikasi ke pasar mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan AS untuk beberapa bulan ke depan bila inflasi AS lanjut turun.

“Rupiah berpotensi menguat lagi terhadap dollar AS pagi ini. Indeks dollar AS pagi ini bergerak di kisaran 102.50, sementara kemarin pagi di kisaran 103.40. Potensi penguatan rupiah hari ini ke kisaran Rp 15.350 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.480 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/11/29/093528526/ihsg-hari-ini-hijau-di-awal-perdagangan-rupiah-ikut-menguat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke