Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Awal Sesi Menguat, Rupiah Masih Lemah

Melansir data RTI, pukul 09.12 WIB, IHSG berada pada level 7.109,38 atau naik 0,29 persen (20,5 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.088,78.

Sebanyak 217 saham melaju di zona hijau dan 183 saham di zona merah. Sedangkan 212 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 4,3 miliar saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpotensi menguat setelah pada perdagangan kemarin investor melakukan aksi profit taking. Namun, karena trend IHSG belum patah, maka potensi penguatan masih bisa terjadi.

"Secara teknikal, pergerakan IHSG sudah mengalami koreksi, namun candlestick IHSG masih bertahan di atas support MA5 dan MA20 maka tren IHSG masih naik," kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia pada awal perdagangan bergerak pada teritori positif. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,6 persen (96,81 poin) ke posisi 16.298,31, Shanghai Komposit berada di level 2.993,26 atau bertambah 0,06 persen (1,8 poin), Strait Times menguat 0,35 persen (10,7 poin), dan Nikkei meningkat 0,53 persen (173,5 poin) pada level 32.965,3.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.12 WIB rupiah berada pada level Rp 15.638 per dollar AS, atau turun 16 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.622 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar menantikan data penting inflasi konsumen AS yang akan dirilis malam ini dan event keputusan suku bunga acuan AS di Kamis dinihari untuk memperjelas arah kebijakan suku bunga acuan AS.

"Kedua data baru ini akan mempengaruhi pergerakan dollar terhadap nilai tukar lainnya. Rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dollar AS dengan membaiknya data tenaga kerja AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Hasil ini membuka kemungkinan Bank Sentral AS tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuannya dan mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Ekspektasi tersebut terlihat dari kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS sejak Kamis pekan lalu. Yield tenor 10 tahun bergerak dari 4,10 persen ke 4,29 persen. Hari ini rupiah berpotensi melemab ke area Rp 15.630- Rp 15.650 per dollar AS, dengan potensi support di area Rp 15.560 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2023/12/12/093238726/ihsg-awal-sesi-menguat-rupiah-masih-lemah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke