Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Salin Artikel

Minimalisasi Kecelakaan Kerja, PT GNI Rutin Bekali Karyawan dengan Prosedur dan Regulasi Keamanan

KOMPAS.com - Sulawesi Tengah terkenal kaya akan nikel. Komoditas ini menjadi salah satu penggerak ekspor serta ekonomi daerah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspornya sendiri mencapai 284,87 juta dollar AS atau 15,62 persen pada September 2023.

Selain itu, untuk perkembangan ekspor Sulawesi Tengah selama Januari-September 2023, nikel mendominasi senilai 2.887,75 juta dollar AS atau setara 19,79 persen. Hal ini membuktikan bahwa hilirisasi nikel memiliki peran besar dalam mendongkrak perekonomian daerah dan nasional.

Capaian itu tidak lepas dari peran PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) yang menjadi salah satu perusahaan smelter nikel terbesar di Indonesia. Perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), ini diperkirakan mampu memproduksi hampir 1,9 juta nickel pig iron (NPI) per tahun.

Sebagai perusahaan yang mengoperasikan smelter dengan fasilitas pengolahan dan pemurnian bijih nikel serta melibatkan penggunaan alat produksi bersuhu tinggi, bahkan hingga ribuan derajat Celcius, PT GNI berkomitmen untuk selalu memastikan keselamatan seluruh karyawan saat bekerja.

Upaya tersebut diwujudkan lewat penerapan prosedur dan regulasi keamanan kerja sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah, yakni Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja serta aturan turunannya.

Demi meminimalisasi risiko kecelakaan kerja di PT GNI, berbagai upaya pun dilakukan. Contohnya, menggelar safety briefing setiap hari sebelum mulai bekerja dan memberikan penyuluhan rutin.

Tak berhenti sampai di situ, perusahaan juga menginstruksikan tim Health, Safety, and Environment (HSE) untuk mengingatkan para pekerja agar disiplin menggunakan alat pelindung diri (APD) dan menerapkan prosedur keselamatan kerja. Rapat edukasi pun digelar begitu ada pembaruan aturan, teknologi atau alat di smelter.

Sementara itu, prosedur keamanan kerja PT GNI terapkan dengan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam operasi bisnisnya.

P23K berperan penting dalam mengawasi dan melaksanakan regulasi keamanan kerja sekaligus menjadi wadah kerja sama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan pemahaman dan partisipasi dalam penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Komitmen dan inisitatif PT GNI itu mendapat apresiasi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) karena dinilai bisa menjadi role model bagi industri smelter lain.

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo mengatakan, Kemenaker melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulteng dan Disnakertrans Morowali Utara secara rutin meninjau segala penerapan K3 di lingkungan operasional GNI.

Rutin gelar pelatihan keamanan kerja

Mellysa menjelaskan bahwa seluruh pekerja, khususnya di smelter, wajib mengikuti pelatihan keamanan kerja yang terbagi menjadi dua.

“Pertama, pelatihan wajib bagi para pekerja entry level, seperti halnya safety induction. Kedua, pelatihan dari PT GNI yang bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pelatihan tanggap darurat, teknik resusitasi jantung paru (CPR), pemakaian alat pemadam api ringan (APAR),” jelasnya.

Pelatihan itu, lanjut Mellysa, diadakan secara rutin dan berkala, dengan pemberian materi secara lengkap.

“Kami menggandeng Kemenaker dan training yang diberikan lengkap, ada silabus-silabusnya. Pelatihan-pelatihan tersebut dilaksanakan secara rutin, menyesuaikan kondisi di lapangan,” imbuhnya.

Penyediaan fasilitas keamanan kerja

Selain pelatihan, PT GNI juga menyediakan fasilitas keamanan kerja yang memadai untuk para karyawan. Salah satunya adalah APD, mulai dari baju tahan api, sepatu, helm, masker, hingga kacamata khusus.

PT GNI mewajibkan para pekerja di smelter untuk menggunakan APD sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Untuk memantau keadaan dan kegiatan para karyawan, perusahaan juga memasang kamera pengawas (CCTV) di beberapa titik di smelter, kecuali di area yang bersuhu tinggi.

Tingkatkan safety awareness

Mellysa menuturkan, kerja di smelter memiliki risiko tinggi karena dekat dengan sumber bahaya. Keberhasilan K3 tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas safety yang disediakan perusahaan, tapi juga ditentukan oleh faktor mental atau psikologi manusia di dalamnya.

Karena itu, berbagai pelatihan dan safety briefing dilakukan. Selain untuk meningkatkan kesadaran karyawan akan safety, pelatihan juga bertujuan untuk menciptakan budaya safety awareness di lingkungan smelter.

Karyawan PT GNI pada dasarnya memiliki rasa kepedulian yang tinggi antara satu sama lain. Hal ini, kata Mellysa, dapat dilihat dari kebiasaan mereka saling mengingatkan tentang kedisiplinan dalam menerapkan prosedur keamanan dan keselamatan kerja sehingga kejadian yang tidak diinginkan dapat diminimalisasi.

“Karena di site, tangan tergores saja sudah termasuk kecelakaan kerja. Jadi, bukan (hanya) kasus-kasus fatal ” sebutnya.

Dengan upaya-upaya yang dilakukan, PT GNI berharap, risiko kecelakaan kerja di smelter dapat diminimalisasi dan safety awareness para pekerja bisa terus meningkat.

https://money.kompas.com/read/2023/12/19/143516026/minimalisasi-kecelakaan-kerja-pt-gni-rutin-bekali-karyawan-dengan-prosedur-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke