Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peran Logistik Penting untuk UMKM yang Masuk ke "E-commerce"

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi ekonomi digital Indonesia kian pesat seiring penetrasi pengguna internet yang semakin tinggi. Sektor logistik memiliki peran signifikan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Pemerintah menargetkan nilai ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 3.216 triliun pada 2027, tumbuh 18 persen secara tahunan (CAGR), sejak perhitungan 2022 yang sebesar Rp 1.408 triliun. Bahkan, pada 2045, pemerintah menargetkan nilai ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 25.197 triliun atau setara 18 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Dalam perhitungan nilai ekonomi digital per 2027 tersebut, e-commerce atau lokapasar memegang nilai tertinggi sebesar Rp 877 triliun, disusul aktivitas keuangan Rp 352 triliun, media dan periklanan Rp 88 triliun, dan mobilitas Rp 53 triliun.

Di sisi lain, transformasi dan digitalisasi UMKM pun terus digenjot pemerintah sebagai jantung dari aktivitas lokapasar. Per 2020 sebelum pandemi, data Kemenkom UKM, tercatat UMKM digital di Indonesia baru mencapai 13 persen, sedangkan target 2024 dapat mencapai 47 persen.

Adapun, per Oktober 2023 sebanyak 22,87 juta pelaku UMKM atau 35,7 persen dari total populasi UMKM, sudah memanfaatkan platform lokapasar.

Aktivitas lokapasar mendominasi ekonomi digital ditambah UMKM menjadi penopangnya memerlukan aktivitas logistik yang efisien, terukur, dan transparan sebagai bagian penting demi mendukung target pertumbuhan ekonomi digital.

CEO dan Co-Founder forwarder.co Stephanus Sugiharto menyatakan, rata-rata biaya pengiriman dalam negeri di Indonesia cukup tinggi terutama jika menuju daerah Indonesia Timur.

Masalah biaya pengiriman ini yang dapat menjadi tantangan mempercepat penetrasi ekonomi digital di Indonesia.

Komponen biaya pengiriman yang cukup tinggi ini tidak dapat terlepas dari pelaku usaha UMKM. Semakin biaya dapat ditekan, UMKM bisa memberikan harga jual yang lebih kompetitif di pasar.

Menurut Stephanus, UMKM dapat mulai memanfaatkan pengiriman laut, sebagaimana 70 persen aktivitas pengiriman barang di dunia melalui laut. Perkara utama yang menjadi soal biasanya dalam hal volume pengiriman.

"Para UMKM dapat memanfaatkan fasilitas LCL (less container load) yang merupakan metode pengiriman kargo gabungan. Ini menjadi satu solusi opsi pilihan merencanakan rantai pasok lebih baik. Pengiriman dapat digabungkan untuk kargo dengan tujuan yang sama, dengan konsep cost sharing," jelas Stephanus dalam keterangan resmi, Minggu (24/12/2023).

Dia menjelaskan dengan kuantitas tertentu, harga pengiriman yang sebesar Rp 120.000 per kg dapat dipangkas menjadi Rp 12.000 per kg. Selain itu, penting pula menghadirkan proses logistik yang sederhana sehingga memudahkan UMKM.

Lebih jauh, pengguna logistik pun membutuhkan kepastian harga, kelengkapan dokumen, laporan hingga pelacakan terintegrasi.

"Kami berupaya mengubah kompleksitas dalam ranah logistik menjadi seringkas memesan layanan taksi online, mempermudah akses terutama pada pengiriman laut yang mungkin sebelumnya menjadi tantangan bagi pelaku bisnis," ujar dia.

Forwarder.co lanjutnya, mengemas proses logistik tersebut menjadi lebih mudah melalui aplikasi atau situs web. Hal ini memungkinkan pelaku bisnis fokus sepenuhnya pada inti bisnis mereka tanpa kekhawatiran terkait kondisi pengiriman.

https://money.kompas.com/read/2023/12/24/115321926/peran-logistik-penting-untuk-umkm-yang-masuk-ke-e-commerce

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke