Pada perjalanan tahun keduanya, Nanovest berfokus pada strategi bisnisnya, yaitu customer-centric. Nanovest menekankan pentingnya mendengarkan kebutuhan pengguna, dan menjawabnya dengan memberikan solusi serta meluncurkan inovasi baru demi menghadirkan pengalaman berinvestasi yang lebih baik bagi penggunanya.
Selama 2023, Nanovest fokus berinovasi dan meluncurkan berbagai fitur dan produk terbaru, antara lain NanovestGold, Nano Staking dan Crypto Wallet. Nanovest juga mencatat pertumbuhan transaksi dan pengguna hingga 20 persen di kuartal I 2023.
“Customer-centric telah menjadi strategi bisnis perusahaan. Dengan mendengarkan kebutuhan pengguna, kami mampu menghadirkan solusi dan inovasi yang memang berarti dan dibutuhkan bagi mereka sehingga menyempurnakan customer experience,” ujar Chief Marketing Officer Nanovest Jovita Widjaja dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/1/2024).
Jovita memaparkan bahwa pihaknya bangga menjadi platform aset digital pertama di Indonesia yang menawarkan keuntungan tertinggi melalui fitur terbaru yang diluncurkan, yaitu sampai dengan 5 persen untuk Flexible Staking dan 7 persen untuk Locked Staking.
Angka tersebut bahkan melampaui bunga deposito di institusi perbankan di Indonesia, yang berkisar 2-4 persen. Di sisi lain, katanya, Flexible Staking menawarkan keleluasaan bagi para pengguna karena keuntungan dapat cair tiap tengah malam.
“Apabila pengguna tidak menarik keuntungan tersebut, maka jumlah saldo dan keuntungan juga akan diperhitungkan sehingga terjadi compound interest,” ujarnya.
Ia juga menerangkan bahwa rasa optimistis Nanovest untuk 2024 pun bukanlah tanpa alasan. Iklim transaksi aset kripto dan saham global pada 2024 semakin menjanjikan seiring dengan meningkatnya jumlah investor di Indonesia yang didorong oleh meningkatnya minat kaum muda dalam berinvestasi.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan 57 persen investor pasar modal saat ini adalah generasi muda berusia di bawah 30 tahun.
Sementara itu, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mencatat jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 17,54 juta orang per Juni 2023 atau jauh melampaui jumlah investor pasar modal dan reksadana.
Kemudahan dalam membuka bertransaksi jual-beli aset kripto dan juga ketertarikan kaum muda akan kripto menjadi alasan utama pertumbuhan subur tersebut. Nanovest sendiri mencatat 80 persen peningkatan jumlah investor aset kripto, dan 40 persen pertumbuhan pada jumlah investor saham AS sepanjang 2023.
Instrumen pilihan masyarakat Indonesia
Head of Crypto Strategy Nanovest M Yusuf Musa mengatakan, pada kuartal IV 2023, Bitcoin tercatat sebagai instrumen investasi berperforma jika dibandingkan dengan investasi emas dan foreign exchange (forex).
“Harga Bitcoin melonjak 122 persen dibandingkan kuartal III 2023, yaitu dari dari 27.230 dollar AS menjadi 44.100 dollar AS. Fear & Greed index untuk Bitcoin juga menunjukan bahwa saat ini sedang memasuki fase ‘Greed’, saat investor disarankan untuk membeli. Namun, sangat penting bagi investor kripto pemula untuk bersikap tenang dan menjauhi rumor, dan tidak melakukan pembelian aset kripto tanpa perhitungan yang mendasar,” paparnya.
Di tengah tren kripto, Center of Economic and Law Studies (CELIOS) melaporkan bahwa emas digital masuk pada lima besar pilihan produk investasi andalan di Indonesia.
BAPPEBTI juga menyatakan bahwa investasi emas digital memiliki potensi yang sangat besar. Hal ini terlihat dari tingginya nilai transaksi pada instrumen investasi tersebut.
Pada Januari-Februari 2023, nilai transaksi emas digital tercatat sebesar Rp 650 miliar. Merespons hal ini, Nanovest memutuskan untuk berinovasi dan meluncurkan produk emas digital dengan nama NanovestGold pada kuartal akhir 2023.
“NanovestGold kami luncurkan sebagai bukti nyata strategi customer-centric Nanovest, di mana kami berinovasi memberikan pilihan produk investasi yang lebih stabil dan berisiko rendah dibandingkan saham global dan aset kripto,” ujar Jovita.
Sejak diluncurkan, kata dia, NanovestGold telah mencatat kenaikan transaksi hingga dua kali lipat. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna Nanovest yang berinvestasi di instrumen saham dan aset kripto masih mempertimbangkan instrumen investasi yang konservatif.
Equity Analyst Nanovest Edo Ardiansyah menambahkan, akibat ketidakstabilan kondisi dunia, seperti di Rusia dan Timur Tengah, pihaknya melihat adanya potensi kenaikan aset investasi yang terkenal less volatile, seperti emas, dalam bentuk fisik dan digital, pada 2024.
“Selain itu, kami juga memprediksi pertumbuhan positif yang terlihat dari membaiknya kondisi perekonomian AS sejalan dengan pemulihan ekonomi yang berlanjut. Kombinasi rilisnya data aktivitas yang solid dan penurunan inflasi telah membuat narasi bagi para pelaku pasar untuk bergeser ke arah prospek soft landing. Ini juga salah satu alasan mengapa Nanovest optimistis untuk terus bertumbuh pada 2024,” tambah Edo.
https://money.kompas.com/read/2024/01/04/202527126/nanovest-catat-80-persen-kenaikan-pengguna-berkat-strategi-customer-centric