Dia menjelaskan umumnya dalam masa kampanye Pemilu periode sebelumnya, terjadi peningkatan omzet atau penjualan alat peraga kampanye yang signifikan. Namun di tahun ini malah justru sebaliknya.
“Penjualan produk untuk kampanye pada periode Pemilu di sebelumnya 2019 dirasakan lebih baik dibandingkan Pemilu tahun ini. Meskipun ada permintaan namun tidak seramai dan tidak sebanyak Pemilu sebelumnya, penjualan turun 40-90 persen,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Senin (8/1/2024).
Dia membeberkan ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Pertama adalah karena peserta pemilu sudah memesan produk kampanyenya melalui UMKM binaan parpol itu sendiri sehingga UMKM yang lain tidak ikut terimbas manfaatnya.
Kedua adalah karena waktu atau periode pemilu yang singkat. Apabila periode kampanye pemilu sebelumnya 6 bulan sekarang hanya 2,5 bulan.
Ketiga karena harga penjualan produk untuk kampanye secara online lebih murah.
“Seperti di e-commerce harga kaos Rp 8.000 itu kan murah itu,” katanya.
Selain itu juga dikarenakan peserta pemilu lebih memilih untuk membagikan sembako atau tunai dibandingkan membagikan kaos.
Ihwal itu pemerintah melalui Kemenkop-UKM, meminta para parpol atau calon legislatif yang memiliki ruang lingkup bisnis produk untuk kampanye agar dapat melibatkan pelaku UMKM dalam rantai pasok bisnisnya.
“Seharusnya masa kampanye dan tahun politik ini bisa meningkatkan secara signifikan ekonomi pelaku UMKM. Partai politik, para calon legislatif (Caleg) dan tim sukses Pemilihan Presiden (Pilpres) harus memanfaatkan produk-produk UMKM dalam proses kampanye,” katanya.
“Secara nyata memberikan keberpihakan kepada UMKM dan juga akan membantu promosi dan meningkatkan penjualan UMKM sehingga membantu keberlangsungan UMKM,” sambung dia.
Di sisi lain pemerintah juga mendorong para pelaku UMKM untuk memperluas akses pasar dan pemasarannya melalui ekosistem digital seperti terhubung dalam katalog elektronik pemerintah.
“Kita juga mendorong terciptanya marketplace PD Pasar Jaya sebagai wadah pemasaran bagi Pelaku UMKM di lingkungan PD Pasar Jaya,” pungkasnya.
https://money.kompas.com/read/2024/01/08/175813926/omzet-umkm-konveksi-turun-90-persen-pada-pemilu-2024