Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip Keuntungan Investasi di Pasar Modal

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menilai, investasi saham dan properti sama-sama menguntungkan. Hanya saja, seberapa cepat keduanya bisa menghasilkan profit.

Dalam edukasi wartawan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey mengatakan bahwa keuntungan beinvestasi di bursa efek ada yang sifatnya kualitatif, dan kuantitatif.

“Kuantitatif bisa dilihat dari adanya capital gain atau selisih positif antara harga jual dengan harga beli. Kalau selisihnya positif, itu adalah capital gain, dan kalau selisihnya negatif itu adalah capital lost,” kata jeffrey di BEI, Kamis (25/1/2024).

“Jadi terminologi capital gain dan capital lost mengacu pada selisih harga jual dengan harga beli, sesimple itu,” lanjutnya.

Selanjutnya, keuntungan berinvestasi saham di pasar modal adalah dividen. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham.

Lalu, apa lagi keuntungan lain yang bisa didapat dari berinvestasi di pasar modal?

Jeffrey mengatakan, keuntungan lainnya dari berinvestasi di pasar modal adalah benefit pajak.

“Kalau saya berinvestasi di properti, berapa sih pajak penjualan properti? 2,5 persen sampai 5 persen, ya anggap saja 2,5 persen. Waktu saya menjual properti saya, saya langsung kena pajak 2,5 persen,” ungkapnya.

“Kalau saya jual saham pajaknya, 0,1 persen atau 25 kali lipat lebih kecil dari properti, belum lagi kalau kita bicara insturmen lainnya, ada benefit pajak disitu,” lanjut dia.

Selanjutnya dia juga menjelaskan kalau investasi di pasar modal memiliki keamanan yang terjamin.

“Kalau saya berinvestasi properti misalnya ada risiko tebrakar dan lain sebagainya, untuk melindungi itu saya harus membeli asuransi. Kalau di saham terbakarnya dalam ‘kondisi lain’,” lanjut dia.

Saham terbakar menurut Jeffrey dapat berupa, harganya yang turun tajam, atau kondisi sahamnya yang tidak likuid.

Di sisi lain, penyimpanan untuk saham sangat murah. Secara tradisional banyak orang mengatkan investasi emas menarik. Tapi, dapat dibayangkan jika emas yang dimiliki sudah 5 kilogram atau 10 kilogram.

“Tentu yang harus dipikirkan dari emas adalah, tempat penyimpanan. Harus disimpan di tempat aman, kalau mau di simpan di rumah,” jelas dia.

“Kalau saham, yang nilainya puluhan miliar, atau ratusan miliar itu sangat mudah disimpan di KSEI secara elektronik,” ujar Jeffrey.

Di sisi lain, ada juga benefit lain dari koroporasi. Seperti, mencari pendanaan secara cepat, dibandingkan pendanaan di laur pasar modal. Misalnya, dibandingkan dengan investasi properti, yang membutuhkan waktu lama untuk menjualnya.

“Kalau saya punya rumah di Pondok Indah misalnya, harganya Rp 35 miliar. Saya butuh berapa lama agar rumah itu laku terjual, bahkan dengan agen terbaikpun,” ujarnya.

“Jika saya punya saham. Misalkan saham di LQ45, dengan fasilitas online trading, saham senilai Rp 35 miliar (misalnya) kira-kira hanya butuh waktu 15 detik saja, terjual,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2024/01/26/104107626/mengintip-keuntungan-investasi-di-pasar-modal

Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke