Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KCI: Harga KRL dari China Lebih Murah Ketimbang Jepang

KCI diketahui telah meneken kontrak impor tiga rangkaian KRL baru senilai Rp 783 miliar dari perusahaan China, CRRC Sifang Co Ltd pada 31 Januari 2024.

Corporate Secretary KCI Anne Purba mengatakan, pihaknya telah membandingkan harga kereta produksi perusahaan China dengan perusahaan Jepang, J-TREC, dan dua perusahaan Korsel yakni Wojin dan Dawonsys. Namun, harga KRL produksi CRRC Sifang yang lebih murah.

"Iya (dibandingkan yang lain China dipastikan lebih murah)," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat KCI, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Ia menuturkan, mulanya KCI ingin melakukan impor KRL bekas dari Jepang, namun pada akhirnya batal karena tak mendapat restu dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sesuai aturan, KCI harus mengimpor KRL baru.

KCI pun melakukan komunikasi dengan berbagai pihak penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana kereta untuk pengadaan KRL baru.

Proposal yang datang salah satunya dari J-TREC, produsen KRL Jepang yang dimiliki JR-East. Anne bilang, dalam proses yang berlangsung terjadi perubahan biaya pengadaan KRL dari proposal yang diajukan J-TREC di Juni 2023 dengan Oktober 2023.

Namun pada Oktober 2023 terjadi perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan J-TREC menjadi lebih tinggi dari proposal sebelumnya pada bulan Juni 2023. Sayangnya, Anne enggan mengungkapkan berapa perubahan biaya yang ditawarkan J-TREC.

"Tetapi Oktober (2023) proposal yang kami terima dari Jepang memang mengalami kenaikan. Sehingga perlu ada membandingkan dengan yang lain, ada Wojin dan Dawonsys, kemudian juga CRRC Sifang," kata dia.

Setelah mempertimbangkan proposal dari keempat perusahaan itu, KCI pun memutuskan untuk memesan KRL baru dari CCRC Sifang.

Anne menyebut, dari sisi harga CCRC Sifang lebih kompetitif ketimbang dari negara lainnya, termasuk bila dibandingkan dengan dua perusahaan asal Korsel. Hanya saja, dia enggan mengungkapkan biaya KRL baru yang ditawarkan oleh Wojin dan Dawonsys.

"Pada saat kami menerima semua proposal itu (dari perusahaan China, Jepang, Korsel) memang CRRC paling kompetitif," ungkapnya.

Selain perihal biaya, KCI memilih memesan KRL baru dari China karena spesifikasi teknisnya paling mendekati kebutuhan RI. Spesifikasi ini mengacu pada yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

"Ada spesifikasi teknis yang sangat mendekati dari CRRC, karena dia memang produksi benar-benar sesuai kebutuhan kita. Kalau yang dari Korea, mayoritas mereka masih menggunakan alumunium, sementara kita kan sudah stainless steel," jelas Anne.

Spesifikasi lainnya yang juga dipertimbangkan yakni ruang bebas, prasarana, ukuran rel, hingga kualitas AC. Berbagai spesifikasi itu dinilai bisa dipenuhi oleh produsen China tersebut.

Tak hanya itu, Anne bilang, CRRC Sifang juga mampu memenuhi persyaratan ketepatan waktu pengiriman (time delivery) agar kereta bisa digunakan sehingga pengguna KRL dapat terlayani dengan baik.

Menurutnya, time delivery menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek, di mana KCI harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan kereta terus dilakukan.

"Dalam kerja sama ini KAI Commuter dan CRRC Sifang juga sepakat untuk melakukan transfer knowledge untuk penanganan operasional ke depan," ucap Anne.

https://money.kompas.com/read/2024/02/06/213000826/kci--harga-krl-dari-china-lebih-murah-ketimbang-jepang-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke