Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Kesalahan Investasi Saham yang Harus Dihindari, Apa Saja?

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi, termasuk investasi saham, adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan. Dalam berinvestasi, salah satu hal yang lumrah terjadi adalah untung dan rugi. 

Namun demikian, ada beberapa kesalahan investasi saham yang mungkin saja Anda lakukan. Anda tidak sendiri, sebab kesalahan ini juga kerap dilakukan banyak orang. 

Meski begitu, jangan khawatir, karena sebagian besar kesalahan ini dapat dihindari. 

Dikutip dari The Balance, Rabu (7/2/2024), berikut beberapa kesalahan investasi saham yang harus dihindari. 

1. Tidak berinvestasi

Dari semua kesalahan yang mungkin dilakukan investor pemula dalam perjalanan investasinya adalah tidak berinvestasi.

Pensiun itu mahal, dan sayangnya kebanyakan dari kita tidak akan bisa menabung cukup banyak tanpa banyak bantuan dari pasar saham. Oleh sebab itu, berinvestasi bisa menjadi cara untuk mengumpulkan dana yang cukup untuk masa pensiun. 

2. Membeli saham perusahaan yang tidak diketahui

Kesalahan lainnya adalah ketika investor tertarik pada emiten atau perusahaan, tetapi hanya mengetahui sedikit atau tidak sama sekali tentang perusahaan tersebut.

Tanpa penelitian yang tepat, Anda akan kehilangan uang hasil jerih payah Anda, terutama jika Anda tidak mengetahui kelayakan finansial perusahaan.

Namun, ketika Anda meneliti dan memahami bisnis dan industrinya, secara alami Anda memiliki keunggulan dibandingkan sebagian besar investor lainnya.


Ketika Anda berinvestasi di luar basis pengetahuan Anda, Anda mungkin tidak mengetahui seluk-beluk dan kompleksitas perusahaan yang bersangkutan.

3. Menempatkan seluruh dana yang dimiliki hanya dalam satu portofolio

Ketika Anda menaruh semua dana ke dalam satu investasi, satu peristiwa negatif dapat merusak seluruh portofolio Anda dan masa depan keuangan Anda.

Diversifikasi portofolio membantu mengurangi risiko sehingga jika salah satu investasi Anda berkinerja buruk, hal tersebut tidak berdampak pada keseluruhan portofolio Anda.

Anda dapat melakukan diversifikasi ke seluruh kelas aset, seperti berinvestasi sebagian pada saham, obligasi, dan properti.Jika pasar saham ambruk, misalnya, pasar obligasi mungkin akan berkinerja baik, sehingga membantu mengurangi kerugian Anda.

Cara lain untuk melakukan diversifikasi adalah dengan berinvestasi di banyak perusahaan dalam satu industri. Anda juga dapat membeli beberapa saham sektor yang masing-masing berfokus pada satu industri, seperti teknologi atau keuangan.

Berinvestasi dalam reksa dana adalah cara mudah untuk mendiversifikasi portofolio hanya melalui satu investasi.

4. Berharap terlalu banyak dari saham

Kesalahan investasi lainnya adalah mengharapkan terlalu banyak keuntungan dari suatu saham. Penting untuk memiliki pandangan realistis mengenai apa yang diharapkan dari kinerja saham perusahaan.

Tinjau kinerja masa lalu dari saham yang Anda minati dan putuskan berdasarkan kinerja keuangan perusahaan serta tren dan keuntungan historis saham tersebut.

Meskipun kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan, ini bisa menjadi titik awal yang baik karena memberikan wawasan mengenai volatilitas saham dan aktivitas perdagangan.

Saat mengevaluasi saham, pertimbangkan toleransi risiko Anda, yaitu kesediaan Anda untuk kehilangan sebagian atau seluruh investasi awal dengan imbalan keuntungan yang lebih tinggi. 

Jangan menginvestasikan uang yang Anda tidak mampu kehilangannya, seperti uang sewa atau tabungan darurat.

Sebaliknya, Anda akan membuat keputusan investasi yang jauh lebih baik dengan menginvestasikan uang yang mampu Anda pertaruhkan.

6. Tidak sabar

Kesalahan investasi lainnya adalah kurangnya kesabaran. Jika Anda berinvestasi untuk jangka panjang, saham mungkin tidak langsung mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

Jika tim manajemen perusahaan mengumumkan strategi baru, mungkin diperlukan waktu berbulan-bulan atau beberapa tahun agar pendekatan baru tersebut dapat diterapkan.

Seringkali, investor akan membeli saham tersebut dan kemudian langsung mengharapkan saham tersebut bertindak demi kepentingan terbaiknya.

7. Belajar tentang saham dari sumber yang salah

Mendapatkan tip atau informasi saham dari sumber yang salah adalah kesalahan investasi yang umum dan mahal.

Tidak ada kekurangan dari mereka yang disebut ahli yang bersedia memberikan pendapat mereka sambil menyajikannya seolah-olah mereka terpelajar dan selalu benar.

Bahkan analis saham yang bekerja untuk perusahaan investasi pun salah paham dan biasanya memiliki pemahaman yang kuat tentang perusahaan dan industri yang mereka bahas. 

Dengan kata lain, meskipun mereka memenuhi syarat untuk memberikan pendapat, mereka tetap saja bisa salah.

Bahkan investor paling berpengalaman dan sukses sekalipun tidak dapat memprediksi masa depan. Jika seorang profesional investasi menjamin hasil tertentu atas investasi Anda, anggap itu sebagai tanda bahaya.

8. Ikut-ikutan 

Mengikuti investor lain adalah kesalahan investasi lainnya karena tidak melibatkan penelitian, melainkan mencerminkan apa yang dilakukan investor lain. Banyak orang baru mendengar tentang investasi setelah kinerjanya bagus.

Jika suatu saham tertentu harganya naik dua atau tiga kali lipat, media arus utama cenderung meliput pergerakan tersebut sebagai hal yang menarik.

Namun, seringkali saat sudah diliput media, saham mungkin sudah mencapai puncaknya. Pada saat itu, investasi tersebut kemungkinan dinilai terlalu tinggi.

Namun demikian, media dan media sosial dapat mendorong harga saham lebih tinggi ke wilayah yang dinilai terlalu tinggi (overvalued).

https://money.kompas.com/read/2024/02/07/111500126/8-kesalahan-investasi-saham-yang-harus-dihindari-apa-saja-

Terkini Lainnya

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke