Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

India Klaim Berjasa Bikin Harga Minyak Dunia Tak Melonjak, Kok Bisa?

GOA, KOMPAS.com - Menteri Minyak dan Gas Alam India Hardeep Singh Puri menyatakan, negaranya menjaga harga minyak mentah dunia tetap terjangkau dengan membeli minyak dari Rusia.

“Dunia berterima kasih kepada India karena membeli minyak Rusia. Bukannya mereka tidak ingin kita membeli minyak Rusia,” kata Singh di sela-sela konferensi India Energy Week di Goa, India, dikutip dari CNBC, Jumat (9/2/2024).

“Jika kita mulai membeli lebih banyak minyak Timur Tengah, harga minyak tidak akan berada pada 75 dollar AS atau 76 dollar AS. Harganya 150 dollar AS,” tambahnya.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, perusahaan penyulingan di India telah membeli minyak Rusia yang didiskon.

Sejak saat itu, Rusia telah menjadi sumber minyak mentah utama bagi India, menyumbang sekitar 36 persen dari impor minyak mentah negara tersebut. Akibatnya, impor minyak India dari Timur Tengah turun ke titik terendah.

Harga minyak dunia berada di bawah tekanan meskipun meningkatnya ketegangan di Laut Merah dan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah.

Ketidakpastian seperti ini biasanya akan mendorong harga energi lebih tinggi namun kenaikannya terbatas di tengah rekor produksi minyak AS, dan perlambatan ekonomi global yang sedang berlangsung.

Puri mengatakan dia tidak terlalu khawatir mengenai apakah akan terjadi lonjakan harga akibat kurangnya ketersediaan atau keterjangkauan minyak.

“Faktanya adalah separuh pekerjaan berada dalam resesi,” katanya.

Puri menambahkan bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan berakhir menjadi ramalan yang menjadi kenyataan di mana harga yang lebih tinggi akan membatasi permintaan.

India diperkirakan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan permintaan minyak dunia dari tahun 2023 hingga 2030, menurut laporan Badan Energi Internasional (IEA).

Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan kapasitas penyulingan minyak tahunan di negara itu hingga hampir 80 persen menjadi 450 juta ton.

Namun, ini mungkin dapat menjadi tantangan lain terhadap tujuan energi terbarukan India.

India telah menetapkan target aspirasional untuk memenuhi 50 persen kebutuhan listriknya dari sumber energi terbarukan pada tahun 2030, dan 100 persen transisi ke energi terbarukan pada tahun 2050.

Saat ini, 75 persen dari total pasokan listrik negara tersebut berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Meski begitu, Puri yakin bahwa target energi terbarukan India akan tercapai sepenuhnya.

“Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kami dan kami akan mencapai semuanya sebelum waktunya,” sebut dia.

Puri juga menyebut, banyak perusahaan minyak besar India memiliki target net zero emission pada tahun 2035 dan 2040.

https://money.kompas.com/read/2024/02/09/145500126/india-klaim-berjasa-bikin-harga-minyak-dunia-tak-melonjak-kok-bisa-

Terkini Lainnya

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke