Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mendambakan Pemimpin yang Bisa Kerja

HARI-hari belakangan ini orang semakin sering membahas tentang sosok pemimpin yang ideal. Pemimpin yang bisa membawa pengikutnya menuju kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Banyak pendapat dan gagasan yang terungkap mengenai deskripsi ideal sang pemimpin itu.

Kerap kali orang membandingkan pemimpin (leader) dengan pengelola (manajer). Pemimpin berbeda dengan manajer. Pemimpin adalah seseorang yang mampu memengaruhi pengikutnya sehingga berlaku seperti yang diharapkan agar dapat menjalankan misi dan mewujudkan visi yang dicita-citakan.

Dengan segala kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin diharapkan mampu meyakinkan pengikutnya untuk bekerja sama dan memastikan segala risiko dapat dikendalikan sehingga tujuan yang akan diraih bukan hal yang mustahil.

Sementara manajer adalah seseorang yang mengelola keteraturan agar segala sesuatu dapat berjalan lancar sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan.

Dia memastikan koordinasi antarbagian berjalan baik. Penguasaan bersifat teknis dan operasional menjadi persyaratan utama.

Kecakapan teknik, human dan konseptual menjadi kombinasi yang saling melengkapi. Kecakapan tersebut yang membedakan manajer ke dalam tiga tingkatan, yaitu atas, menengah dan bawah.

Semakin ke atas, kompetensi konseptual memiliki porsi yang lebih besar, demikian pula sebaliknya, semakin ke bawah, kompetensi teknis lebih diperlukan.

Biarpun pemimpin lebih bersifat strategis, namun pemimpin yang bisa kerja menjadi salah satu kriteria yang diharapkan dan diutamakan. Pemimpin yang bisa kerja berbeda dengan pemimpin tipe pekerja.

Pemimpin tipe pekerja adalah pemimpin yang tidak segan untuk mengerjakan tugas yang sesungguhnya bukan untuk peruntukannya. Dia tak malu-malu untuk turun ke bawah dan mengerjakan aktivitas yang sesungguhnya lebih layak dilakukan oleh bawahannya.

Kemampuan untuk memengaruhi dan memotivasi pengikutnya mungkin tidak sekuat energinya untuk bekerja. Energi yang luar biasa memberikan efek “kejut” dalam jangka pendek, namun belum tentu berdampak dalam jangka panjang.

Pemimpin yang entrepreneurial

Barangkali tipe pemimpin yang diidam-idamkan adalah pemimpin yang bersifat entrepreneurial. Pemimpin jenis ini mengembangkan gaya kepemimpinan yang berjiwa kewirausahaan.

Kepemimpinan entrepreneurial diartikan sebagai gaya kepemimpinan yang menginspirasi dan mengarahkan para pengikutnya atau karyawan di dalam organisasi untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan peluang kewirausahaan (Renko dkk, 2015).

Dalam tataran teori, gaya kepemimpinan ini masih dalam tahap awal pengembangan teoritis dan empiris. Teori ini telah berkembang dari literatur kewirausahaan dan kepemimpinan yang ada.

Lima peran seorang pemimpin entrepreneurial adalah membingkai tantangan, membuka jalan, menyerap ketidakpastian, membangun komitmen, dan menentukan batasan (Gupta dkk, 2004).

Pemimpin yang entrepreneurial harus bekerja keras merumuskan tantangan yang mesti dihadapi sembari menjadi pembuka jalan, berkolaborasi dan meyakinkan para pengikutnya bahwa kondisi yang tidak stabil tidak menghalangi jalan untuk terus maju.

Dalam beberapa aspek pemimpin entrepreneurial serupa dengan pemimpin transformasional yang menggunakan karisma, presentasi dramatis dan taktik manajemen kesan (pencitraan) untuk menginspirasi pengikutnya.

Yang membedakan adalah, pemimpin entrepreneurial, berkarisma atau tidak, tetap bertindak sebagai teladan dengan melakukan praktik yang berjiwa kewirausahaan. Kerja nyata menjadi cara efektif untuk membangun teladan.

Selain itu, pemimpin entrepreneurial membangun kepercayaan diri para pengikutnya terhadap keterampilan kewirausahaan dan mengembangkan semangat untuk kreativitas dan inovasi.

Konsep kepemimpinan ini juga didasarkan atas perilaku eksplorasi peluang dari sang pemimpin dan pengikutnya.

Gaya kepemimpinan entrepreneurial diyakini akan dapat membangun daya inovasi, sebagai kunci untuk memenangkan persaingan yang semakin sengit. Inovasi akan melahirkan produk-produk yang bermutu dan berdaya saing.

Pemimpin entrepreneurial tak ubahnya pejuang yang siap bertempur menghadapi kondisi terburuk dengan segala konsekuensi risiko yang mesti ditanggung. Sudah pasti mereka adalah sosok yang bisa bekerja.

Satu hal penting lagi adalah pemimpin yang bisa kerja adalah mereka yang bekerja sesuai porsinya. Sesuai dengan peran yang dimainkan agar dapat berkontribusi nyata.

Bukan sekadar bekerja, tetapi justru bukan pada takaran yang tepat. Menimbulkan kebingungan karena segala sesuatu dikerjakan sendiri tanpa koordinasi yang rapi.

Pemimpin yang bisa bekerja dan berkarya nyata menjadi dambaan bersama, sekaligus yang tetap menjunjung etika dan norma-norma yang menjadi keniscayaan bangsa yang beradab.

*Dosen Tetap Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara

https://money.kompas.com/read/2024/02/15/201541626/mendambakan-pemimpin-yang-bisa-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke