Gangguan eskalator yang tiba-tiba menyala membuat penumpang KRL yang sedang berjalan ke arah sebaliknya menabrak penumpang yang ada di bawah dan terjatuh.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta DJKA Kemenhub Ferdian Suryo mengatakan, gangguan itu disebabkan eskalator mengalami kelebihan beban atau overload.
Pasalnya, kelebihan beban dapat memaksa sistem secara otomatis menghentikan laju eskalator.
"Sebenarnya eskalator tersebut dari pagi hingga sore kemarin sekitar pukul 17.00 berfungsi baik, akan tetapi kemungkinan dikarenakan overload beban maka secara otomatis sistem memberhentikan eskalator," ujar Ferdian kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2024).
Dia melanjutkan, seharusnya petugas langsung mematikan eskalator. Namun, eskalator tidak sempat dimatikan karena kemungkinan saat itu kondisi sedang ramai penumpang.
Kondisi ramai itu juga disinyalir membuat petugas belum sempat memasang papan peringatan atau menutup eskalator agar tidak digunakan penumpang.
Insiden tersebut terjadi pada Rabu (21/2/2024) pukul 18.04 WIB. Artinya, insiden bertepatan dengan peak hours KRL Jabodetabek.
"Jika melihat video pada saat kemarin, kondisinya sedang full penumpang yang sedang menaiki eskalator sehingga mungkin belum sempat eskalator tersebut dimatikan dan ditutup," jelasnya.
Penumpang pun tetap menggunakan eskalator yang saat itu dalam kondisi mati untuk naik ke peron. Hingga akhirnya terjadi insiden eskalator mendadak menyala, tapi berbalik arah dari yang seharusnya.
"Nah, anomalinya ada di berbalik arah ini," kata Ferdian.
Saat ini PT KAI Commuter (KCI) telah menutup eskalator tersebut dan berkoordinasi dengan DJKA melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan eskalator.
Sementara eskalator diperbaiki, penumpang diimbau untuk menggunakan tangga manual di sisi selatan dan di tengah hall lantai 1 stasiun untuk ke arah peron 11 dan 12.
https://money.kompas.com/read/2024/02/23/054500026/djka-ungkap-penyebab-insiden-eskalator-stasiun-manggarai-karena-overload