Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pabrik Amonium Nitrat Bontang Bisa Kurangi Ketergantungan Impor

Jokowi mengatakan selesainya pembangunan pabrik senilai Rp 1,2 triliun tersebut sangat penting bagi Indonesia. Sebab produknya bisa mengurangi ketergantungan impor amonium nitrat

"Karena 21 persen amonium nitrat kita masih impor," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Adapun pabrik amonium nitrat Bontang bisa memproduksi 75.000 ton amonium nitrat per tahun. Menurut Jokowi, jumlah tersebut bisa mengurangi impor amonium nitrat sebesar 8 persen.

"Artinya masih ada 13 persen kita masih impor," kata dia.

Meski begitu, Jokowi mengaku senang dengan rampungnya pembangunan pabrik amonium nitrat hasil kolaborasi antara PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana tersebut. 

Selain itu, amonium nitrat juga bisa dimanfaatkan oleh industri pupuk untuk bahan baku pembuatan pupuk NPK.

"Kita harapkan dengan selesainya pembangunan industri amonium nitrat ini, kemandirian kita, produktivitas kita di bidang pangan menjadi lebih mandiri, lebih berdikari," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi meminta agar ekspansi bisnis BUMN terus diteruskan, utamanya untuk memproduksi barang substitusi impor. Dengan begitu, kemandirian ekonomi Indonesia bisa tercapai.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ke depan perusahaan pupuk harus menjadi perusahaan terintegrasi petrochemical. 

"Tentu bagaimana juga kita mensinergikan untuk menjadi petrochemical ini bersama sama juga sejalan dgn Pertamina," kata Erick.

"Karena memang nanti akan menjadi ketemu titiknya bagaimana nanti downstream daripada petrochemical ini bisa dirasakan secara menyeluruh untuk bangsa dan negara," sambung Erick.

https://money.kompas.com/read/2024/02/29/125548326/pabrik-amonium-nitrat-bontang-bisa-kurangi-ketergantungan-impor

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke