Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Ungkap Manfaat Hilirisasi "Emas Hijau" Rumput Laut bagi Ekonomi Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B Pandjaitan mengungkapkan upaya Indonesia melakukan hilirisasi "emas hijau di lautan" yakni rumput laut sejak 2 tahun lalu. Upaya ini, menurutnya, bakal berdampak besar bagi ekonomi Indonesia.

Hal ini diungkapkan Luhut melalui akun resmi Instagramnya @luhut.pandjaitan dikutip Jumat (1/3/2024) lalu.

Dalam akun resminya, Luhut mengatakan bahwa pendapatan Indonesia akan semakin besar bila pemerintah membudidayakan dan mengembangkan produk turunan rumput laut di dalam negeri sendiri, alias hilirisasi.

Menurut Luhut, komoditas rumput laut akan dieskplor potensi industrinya seperti batu bara. Hal ini, kata Luhut, bisa menjadi fokus pemerintah selama 5-10 tahun ke depan.

Oleh sebab itu, upaya Indonesia melakukan hilirisasi rumput laut sudah dilakukan sejak 2 tahun silam, yang mana pilot project dilakukan di lahan seluas 100 hektar di Lombok Timur. Eksplorasi potensi hilirisasi rumput laut dilakukan bersama Sea6 bersama stakeholder lainnya.

"Jika kita kerjakan secara optimal, program ini tidak hanya akan berkontribusi terhadap upaya menahan laju perubahan iklim, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, serta yang paling penting yaitu mengurangi ketergantungan Indonesia pada sektor pertambangan," ujar Luhut.

Luhut memaparkan, setiap 100 hektar budidaya rumput laut skala besar akan menghasilkan 10.000-15.000 ton produksi rumput laut basah per tahun, ratusan tenaga kerja langsung dari warga sekitar pesisir, dan sekitar 1 juta liter produksi biostimulant atau pupuk organik yang dapat mencakup 1-2 juta lahan pertanian.

"Selain biostimulant, hasil panen yang kemudian langsung diolah lewat pabrik nantinya juga mampu memproduksi seperti biofuel, biodegradable plastic, dan bahan pangan bernilai gizi tinggi," ujar Luhut.

Potensi perdagangan rumput laut

Dalam akun Instagramnya, Luhut bilang bahwa nilai perdagangan rumput laut global mencapai 3,7 miliar dollar AS atau Rp 57 triliun. Dari jumlah tersebut, Indonesia berkontribusi 16 persen dari total perdagangan rumput laut global yakni 600 juta dollar AS atau sekitar Rp 9 triliun.

Luhut mengatakan, merujuk hasil penelitian Prof. Shrikumar Suranarayan, rumput laut di perairan Indonesia memiliki potensi besar untuk perekonomian nasional.

"Beliau (Prof. Shrikumar Suranarayan) menyebutkan bahwa Indonesia diberkahi satu hal luar biasa yang tidak dimiliki negara manapun, yaitu matahari yang bersinar sepanjang tahun," kata Luhut.


Sebagai informasi, produksi rumput laut terbesar Indonesia ada di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Merujuk data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), volume produksi rumput lautnya hingga tahun 2020 mencapai lebih dari 2,1 juta ton atau sekitar 22,45 persen dari total produksi rumput laut di Indonesia.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, usaha budidaya rumput laut menjadi mata pencaharian utama bagi mayoritas masyarakat pesisir NTT.

Selanjutnya, berdasarkan Survei Komoditas Perikanan Potensi Rumput Laut 2021 (SKPP-RL21), ada lebih dari 10.000 rumah tangga di Provinsi NTT menjalani usaha budi daya rumput laut.

(Tim Redaksi: Haryanti Puspa Sari, Reni Susanti, Erlangga Djumena, Akhdi Martin Pratama)

https://money.kompas.com/read/2024/03/03/090000726/luhut-ungkap-manfaat-hilirisasi-emas-hijau-rumput-laut-bagi-ekonomi-indonesia

Terkini Lainnya

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke