Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Jagung Sudah Turun, Mengapa Harga Telur Ayam Masih Tinggi?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengungkapkan, yang menjadi alasan mengapa harga telur ayam masih tinggi sementara harga jagung sudah turun adalah karena telur yang dilepas ke pasar masih stok lama.

Adapun penyebab utama kenaikan harga telur ayam dikarenakan harga jagung sebagai pakan ternak naik tinggi. Sehingga ketika harga jagung naik, harga telur pun ikut naik. Pun sebaliknya.

“Iya kan sudah turun harga jagung, nah ini telur mahal masih stok yang lama. Biasanya kan memang perlu proses yah penurunan harga biasanya bisa tiga minggu sampai saty bulan,” ujar Arief usai menghadiri rapat internal yang membahas pangan di Istana Kepresidenan, Selasa (19/3/2024).

“Enggak bisa instan hari ini turun, besok turun. Ada proses karena kan perlu proses stok yang lama kan,” ungkap Arief.

Adapun mengutip dari Pusat Infomasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS) harga telur per hari ini naik menjadi Rp 32.750 per kilogram. Harga itu melampaui batas HET telur ayam yakni Rp 27.000 per kilogram.

Sementara harga jagung tongkol kering untuk peternak mulai turun menjadi Rp 8.200 per kilogram.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap penyebab mahalnya harga telur ayam.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, unsur krusial pembentuk harga telur ayam ras terletak pada harga jagung pakan.

Sejak tahun lalu, pihaknya telah menggelontorkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan ke para peternak dengan harga Rp 5.000 per kilogram (kg), disebabkan kala itu harga jagung pakan berada di kisaran Rp 9.000 per kg.

“Mengenai harga telur dan ayam hari ini, 50 persen lebih itu karena pakannya dari jagung pipilan kering. Waktu itu harga jagung mendekati Rp 9.000 per kg, sehingga pemerintah melakukan importasi melalui Perum Bulog sejumlah 250.000 ton dan disalurkan ke peternak-peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diperoleh dari Dirjen PKH Kementan (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian),” ujar Arief saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/3/2024).

https://money.kompas.com/read/2024/03/19/163146726/harga-jagung-sudah-turun-mengapa-harga-telur-ayam-masih-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke