Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Paylater" Bakal Panen Saat Lebaran, Masyarakat Pilih Kredit buat Beli Produk-produk Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kredivo Finance Indonesia (Kredivo) memproyeksikan kenaikan permintaan pembiayaan digital selama Ramadhan dan Lebaran 2024. Peningkatan ini tidak hanya terjadi di pasar e-commerce, tetapi juga pada permintaan ritel.

SVP Marketing and Communication Kredivo Indina Andamari mengatakan, permintaan pembiayaan pada Ramadhan 2024 akan datang dari sektor fesyen, beauty, makanan, dan elektronik. Kategori itu juga merupakan fokus bisnis Kredivo pada 2024 ini.

Selain itu, pihaknya mulai gencar untuk masuk ke dalam pasar offline. Hal ini lantaran pasar ecommerce dipercaya baru mewakili 10 persen dari pasar ritel offline. Di sisi lain, pada 2023 terjadi perlambatan pasar e-commerce di Indoensia.

"Mau tidak mau harus masuk ke offline yang pasarnya masih sangat besar dan pertumbuhannya besar sekali dari 2022 dan 2023, 2 kali lipat, dan kontribusi gross merchandise value (GMV) juga meningkat secara cepat," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (20/3/2024).

Selain itu, produk perjalanan (travel) juga akan menjadi salah satu sektor yang berkontribusi pada penyaluran pembiayaan Kredivo menjelang Lebaran. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh banyaknya promo yang diberikan oleh PT KAI atau aplikasi penyedia layanan perjalanan seperti, Tiket.com.

Berkaca pada data Ramadhan 2023, produk eletronik secara ritel offline mencatatkan pertumbuhan paling tinggi sebanyak 38 persen. Selain itu itu, produk kategori kesehatan, kecantikan, makanan, bukum dan alat tulis kantor (ATK), dan fesyen juga mencatat pertumbuhan signifikan saat Ramadhan.

Secara rinci, kategori produk kesehatan dan kecantikan serta fesyen meningkatkan hingga 2-3 kali lipat. Sedangkan kategori produk makanan meningkat hingga 20 persen.

Lebih lanjut, Indina menjelaskan, tingginya permintaan ketika Ramadhan tidak berpengaruh pada lonjakan kredit macet yang ada di Kredivo. Kredit macet Kredivo selalu dijaga agar tak melebihi level 5 persen.

Demi menjaga tingkat kredit macet, Kredivo juga meningkatkan proses skor kredit untuk mendapatkan konsumen yang kualitas. Perusahaan yang akan bertahan adalah perusahaan yang paling terampil memitigasi risiko.

"Untuk Ramadhan tahun ini masih bisa tumbuh sampai 30 persen dibandingkan tahun lalu, berdasarkan pada banyak faktor, misalnya user kami lebih banyak dan kami punya promo menarik," imbuh dia.

Kredivo mengaku telah memiliki 10 juta pengguna aplikasinya di seluruh wilayah Indonesia. Kredivo juga memiliki lebih dari 4.000 merchant online dan offline.

Mekipun demikian, Indina memproyeksikan mungkin akan ada keterlambatan (delay) pada waktu belanja masyarakat. Hal ini lantaran Ramadhan berada di awal tahun setelah beragam libur panjang yang ada di awal 2024.

"Kemarin agak bertubi-tubi ada liburan ada event-event yang lain. Katanya THR sekarang boleh lebih mepet lagi, kalau dulu dari dua minggu sebelum Lebaran, dapat THR langsung ke mall spending, sekarang mungkin ada delaynya," tutup dia.


Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman memperkirakan akan ada peningkatan penyaluran pembiayaan di sektor buy now pay later (BNPL) atau paylater.

"Hal ini karena meningkatnya kebutuhan masyarakat saat bulan Ramadhan dan Lebaran, seperti untuk pembelian barang menjelang puasa dan Lebaran, serta pembelian tiket transportasi untuk mudik Lebaran," ujar dia.

Dengan adanya lonjakan kebutuhan pembiayaan ini, Agusman mengingatkan perusahaan pembiayaan untuk tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam proses penyaluran pembiayaan.

"Sehingga pertumbuhan piutang tersebut tidak diiringi dengan pertumbuhan risiko kredit," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2024/03/21/073000626/paylater-bakal-panen-saat-lebaran-masyarakat-pilih-kredit-buat-beli-produk

Terkini Lainnya

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Whats New
Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Whats New
Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Whats New
Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Whats New
Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Whats New
Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Whats New
Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Whats New
Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Whats New
Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Whats New
Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Whats New
Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Whats New
Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Whats New
Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Whats New
Luhut Bantah Negara Tak Mampu Biayai Program Makan Siang Gratis

Luhut Bantah Negara Tak Mampu Biayai Program Makan Siang Gratis

Whats New
Suku Bunga Tidak Naik, Ini Strategi Bank Indonesia Stabilkan Rupiah

Suku Bunga Tidak Naik, Ini Strategi Bank Indonesia Stabilkan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke