Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, Fakta di Balik 9 Mitos Keuangan Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Mitos-mitos seputar uang seringkali dapat menuntun seseorang ke jalan finansial yang salah.

Jika Anda pernah bertanya-tanya mengapa kekayaan tidak berkembang secepat yang Anda inginkan, Anda mungkin perlu mempertimbangkan beberapa mitos penghematan uang yang selama ini Anda percayai.

Dikutip dari Nasdaq, Sabtu (23/3/2024), berikut adalah beberapa mitos keuangan yang umum beredar di masyarakat dan faktanya.

Anggaran yang terasa seperti hukuman akan sulit dipertahankan.

Oleh karena itu, terapkan sedikit kelonggaran dan imbalan alias reward untuk membuat anggaran berkelanjutan, yang terpenting adalah bagaimana Andatetap mengontrol setiap pemasukan dan pengeluaran.

2. Membeli rumah selalu lebih baik daripada menyewa

Ini juga merupakan mitos. Meskipun memiliki rumah bisa menjadi investasi yang baik, itu tidak selalu cocok untuk semua orang.

Biaya kepemilikan rumah, seperti pemeliharaan dan pajak properti, bisa lebih besar daripada manfaatnya. Sementara itu, menyewa atau mengontrak rumah memberikan fleksibilitas dan menghindarkan biaya tak terduga.

3. Semua utang itu buruk

Banyak yang menganggap bahwa semua utang itu buruk, terutama utang kartu kredit.

Namun, tidak semua utang diciptakan sama. Utang seperti utang produktif dan pinjaman pendidikan dapat dianggap sebagai "utang baik" jika membantu Anda mencapai tujuan keuangan atau meningkatkan potensi penghasilan.

Penggunaan kartu kredit dengan bijak dengan membayar saldo penuh setiap bulannya bahkan dapat meningkatkan skor kredit dan mendapatkan beragam reward.

4. Saya terlalu muda untuk memiliki tabungan pensiun dan terlalu miskin untuk berinvestasi

Faktanya, semakin cepat Anda memulai, semakin baik. Bahkan kontribusi kecil di usia anda saat masih muda bisa berkembang menjadi uang yang banyak di kemudian hari.

Siapa pun dapat berinvestasi dengan pengetahuan dan bimbingan yang benar. Mulailah dari yang kecil.

5. Memangkas pengeluaran "receh" akan menyelesaikan masalah keuangan

Kopi yang Anda beli setiap hari tidak akan menambah atau mengurangi anggaran Anda. Sebaliknya, fokuslah pada gambaran besar, seperti pendapatan, perumahan, transportasi, dan utang.

Menyesuaikannya akan berdampak lebih signifikan pada keuangan Anda.

6. Teman dan keluarga biasanya akan membayar utang

Meskipun membantu orang terdekat yang membutuhkan adalah hal yang mulia, pastikan Anda siap memberikan uang tersebut, meskipun Anda setuju bahwa itu adalah pinjaman alias utang.


Utang antara keluarga dan teman dapat membuat hubungan menjadi tegang, jadi jangan meminjamkan lebih dari yang Anda siap lepaskan.

7. Limit kartu kredit yang tinggi adalah hal yang baik

Limit kredit didasarkan pada pemanfaatan kredit, jadi mendapatkan limit yang lebih tinggi dapat meningkatkan skor kredit Anda seiring waktu, namun hanya jika Anda tidak menambah utang.

Perusahaan kartu kredit mungkin menawarkan batas yang lebih tinggi pada waktu-waktu strategis, misalnya saat hari libur. Jangan tertipu dengan belanja lebih banyak.

8. Liburan selalu berarti mengeluarkan banyak uang

Liburan bisa terjangkau jika Anda membuat rencana jauh-jauh hari, pergi di luar musim liburan, dan mempertimbangkan akomodasi alternatif seperti hostel atau guest house.

9. Mobil bekas tidak sebagus mobil baru

Kebanyakan orang tahu bahwa mobil bekas menawarkan nilai bagus dan biaya penyusutan lebih rendah. Namun, saat ini Anda dapat menemukan banyak sekali pilihan mobil bekas yang masih dalam kondisi bagus dengan harga terjangkau dan kondisi baik.

https://money.kompas.com/read/2024/03/23/033000426/simak-fakta-di-balik-9-mitos-keuangan-ini

Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke