Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Toko Kelontong Binaan SRC, Sebulan Raup Omzet hingga Rp 15 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menghadirkan sejumlah program pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya melalui program Sampoerna Retail Community (SRC).

SRC merupakan jaringan bisnis retail yang berkolaborasi dengan para toko kelontong di seluruh Indonesia yang pengelolaannya sudah menerapkan teknologi digital.

Saat ini ada lebih dari 250.000 toko kelontong milik masyarakat dari Aceh hingga Papua yang secara konsisten dibina oleh SRC.

Wirdani Nasution, biasa disapa Wirda, adalah sosok pelaku UMKM pemilik toko kelontong “SRC Rizky" di Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten.

Wirda berusaha untuk menebar manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Ini karena ia ingin maju bersama-sama. Sebagai ganjarannya, Wirda pun dipercaya menjadi sosok panutan bagi pemilik-pemilik toko kelontong lain di Tangerang.

Toko SRC Rizky tidak terletak di pinggir jalan utama. Namun itu sama sekali tidak menghalangi Wirda untuk mengembangkan usahanya.

Ia membuktikan, dengan kejelian melihat peluang, toko kelontong di mana pun bisa bersinar.

“Banyak yang bertanya, ‘Bagaimana sih, warung ini bisa maju? Padahal, warung itu kan seharusnya di pinggir jalan’. Saya tepis itu. Kalau kita bisa memanfaatkan peluang yang ada, pasti warung kita ramai,” kata Wirda dalam keterangan tertulis HMSP, Minggu (7/4/2024).

Wirda mengungkapkan, sejak bergabung dengan SRC pada tahun 2018, banyak ilmu yang ia dapatkan untuk pengembangan toko kelontongnya.

Berbagai pembenahan dilakukan, di antaranya melakukan pengecatan toko, merapikan tata letak barang dagangan, menjaga kebersihan toko, dan memastikan penerangan toko memadai sehingga pelanggan nyaman berbelanja.

“Saya diajari banyak hal, seperti cara menata dan mengelompokkan barang, termasuk agar tidak ada rentengan lagi. Jadi ilmu-ilmu dan pemberdayaan dari SRC sangat bermanfaat sehingga warung saya dan suami bertambah maju. Saya senang sekali bergabung dengan SRC,” lanjutnya.

Dampaknya, pemasukan SRC Rizky mengalami peningkatan, dari sekitar Rp 7 hingga Rp 8 juta per bulan menjadi Rp 12 juta hingga Rp 15 juta setiap bulannya. Manfaatnya pun dirasakan oleh keluarga Wirda.

Mereka sekarang tinggal di rumah sendiri yang menyatu dengan tokonya. Letaknya tidak jauh dari rumah kontrak petakan tempat Wirda memulai usaha toko kelontongnya pada tahun 2004.

Wirda kini juga memiliki toko kedua yang ia buatkan untuk anaknya.

Keberhasilan SRC Rizky dan kemauan untuk terus maju menjadikan Wirda seorang pemilik toko kelontong panutan yang secara konsisten membagikan pengalamannya dan membina rekan-rekan sesama pemilik toko kelontong untuk bersama-sama menjadi lebih baik.

Bagi Wirda, ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab terhadap rekan-rekannya sesama anggota SRC.

Tidak hanya pada sesama anggota SRC, Wirda juga berupaya agar lingkungan sekitarnya mendapat manfaat dari keberadaan SRC Rizky. Di tokonya, Wirda menampung berbagai produk rumahan yang diproduksi oleh para tetangganya.

Produk-produk ini dijajakan di Pojok Lokal, rak khusus yang disediakan oleh toko-toko kelontong SRC bagi produk UMKM di sekitarnya.

https://money.kompas.com/read/2024/04/07/152600026/cerita-toko-kelontong-binaan-src-sebulan-raup-omzet-hingga-rp-15-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke