Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Iran-Israel Panas, Bahan Baku Makanan dan Minuman Bisa Kian Mahal

Ketua Umum Adhi Lukman menjelaskan, dampak dari konflik itu membuat logistik makanan dan minuman yang berasal dari impor tersendat. Imbasnya biaya pembelian bahan baku makanan dan minuman asal impor pun akan semakin mahal.

“Serangan Iran ke Israel berpengaruh pada biaya logistik kita. Ditambah lagi nilai kurs yang meningkat dan pelemahan rupiah akan semakin membuat industri makin terpengaruh karena harga pokok produksi kita ikut tinggi pastinya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Adhi bilang meskipun bahan baku industri mamin ada yang bersumber dari ekspor, namun nilai impornya juga banyak.

Adhi juga menilai dampak dari serangan Iran ke Israel memiliki dampak yang hampir sama ketika serangan konflik antara Rusia dengan Ukraina.

Sebelum serangan itu terjadi, organisasi pangan dunia (FAO) sudah mencatatkan adanya peningkatan harga pangan dunia sebesar 1 persen.

“Kita harus kompak antara dunia usaha dengan pemerintah, kita berharap pemerintah bisa mengantisipasi khususnya nilai tukar ini. Kalau bisa Bank Indonesia segera mengntervensi karena ini habis liburan dan semoga segera dilakukan intervensi,” jelas dia.

“Di samping itu, kita juga berharap pemerintah bisa mereviu regulasi yang ada supaya mengkompensasi kenaikan biaya yang terjadi,” pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2024/04/17/100000026/iran-israel-panas-bahan-baku-makanan-dan-minuman-bisa-kian-mahal

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke