Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memastikan kondisi likuiditas saat ini masih solid kendati adanya fluktuasi nilai tukar, yang disebabkan oleh gejolak ekonomi dan geopolitik saat ini.

Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman menilai, dalam mengelola likuiditas pihaknya telah menerapkan strategi optimalisasi pengelolaan aset liabilitas dengan tetap menerapkan aspek manajemen risiko.

Hal tersebut termasuk di dalamnya risiko pasar maupun likuiditas.

“Kami mengoptimalkan pengelolaan aset dan liabilitas agar dapat mengantisipasi gejolak pasar yang terjadi. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Kementerian BUMN agar perusahaan BUMN dapat mengantisipasi gejolak pasar uang akibat perkembangan geopolitik saat ini dengan menjaga secara proposional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga dan harga minyak,” terang Ali dalam keterangan resminya, Sabtu (20/4/2024). 

Ia menambahkan, kondisi fundamental Bank Mandiri berada dalam keadaan sehat dengan tingkat pemodalan yang kuat yang dapat menjadi bantalan (buffer) apabila ada gejolak terhadap perekonomian dan pasar keuangan.

Ali menambahkan, penguatan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah saat ini memang secara tidak langsung berdampak pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) valuta asing guna mendukung ekspansi bisnis dan kebutuhan likuiditas perseroan. 

Tercatat, sampai dengan Februari 2024 Bank Mandiri telah mencatatkan penghimpunan DPK sebesar Rp 1.209 triliun, atau tumbuh 5,77 persen secara tahunan (yoy). Adapun, DPK valas tercatat sebesar 17,3 miliar dollar AS.

Penghimpunan DPK Valas tersebut terutama didorong oleh Giro valas yang tumbuh sebesar 4,35 persen mencapai 12,7 miliar dollar AS. Sedangkan, posisi loan to deposit ratio (LDR) valas dapat terjaga di bawah level 90 persen.

"Ke depannya, untuk mendorong pertumbuhan DPK Valas, terutama bagi nasabah eksportir, Bank Mandiri menyediakan produk wholesale dan international banking, solusi trade, dan layanan cash management melalui Kopra by Mandiri maupun Livin’ by Mandiri," tandas dia.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, risiko yang dihadapi industri perbankan nasional akibat penguatan dollar Amerika Serikat beberapa waktu ini masih dapat dimitigasi dengan baik.

Ini mengingat posisi devisa neto (PDN) perbankan Indonesia yang masih jauh di bawah threshold dan secara umum dalam posisi PDN long atau artinya aset valas lebih besar dari kewajiban valas.

Mengutip data Bloomberg, rupiah pada Jumat (19/4/2024) sore ditutup melemah.

Mata uang Garuda ditutup pada level Rp 16.260 per dollar AS, turun 81 poin atau 0,5 persen dibandingkan dengan sebelumnya pada level Rp 16.179 per saham.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah berada pada level Rp 16.280 per dollar AS. Rupiah melemah dibanding Kamis (18/4/2024) pada level Rp 16.177 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2024/04/20/105200426/tren-pelemahan-rupiah-bank-mandiri-pastikan-kondisi-likuiditas-solid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke