Aktivitas Gunung Ruang Turun, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Normal

Sebagai informasi, bandara ini ditutup sementara sejak Rabu (17/4/2024) akibat terdampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Masa penutupan sementara bandara sempat beberapa kali diperpanjang karena kondisi belum memungkinkan untuk dilakukan penerbangan.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado Ambar Suryoko mengatakan, operasional Bandara Sam Ratulangi kembali dibuka berdasarkan informasi Notice to Airmen (NOTAM) nomor A1054/24 NOTAMC A1041/24.

"Alhamdulillah, Bandara Sam Ratulangi sudah kembali normal," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/4/2024).

Ambar mengungkapkan, bandara kembali dibuka karena hasil paper test menunjukkan negatif Volcanic Ash (VA). Artinya, sebaran abu vukanik di sekitar Bandara Sam Ratulangi negatif.

Selain itu, tingkat aktivitas Gunung Ruang juga sudah menurun ke Level III.

Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan memonitor secara intensif perkembangan terkini Gunung Ruang dengan melibatkan AirNav Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), hingga penyelenggara bandara.

"Kami akan terus mengupdate perkembangan terkini erupsi Gunung Ruang dan selalu berkoordinasi intensif dengan stakeholder penerbangan khususnya terkait pelayanan penumpang oleh Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU)," ucapnya.

Dalam penanganan keadaan force majeure ini, dia memastikan, kebijakan yang diambil ialah demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan.

"Kita tetap harus waspada terhadap dampak dari abu vulkanik dan semoga masyarakat bisa memaklumi jika operasional bandara terjadi buka tutup karena menyesuaikan kondisi terkini," tuturnya.