Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Sandiaga mengatakan, dibutuhkan manajemen krisis yang efektif agar kejadian serupa tak kembali terjadi.

"Kecelakaan bus pariwisata di Subang, bus pariwisata ini mengangkut wisatawan edukasi dari SMK di Depok dan ini mengundang banyak perhatian karenanya kita butuh manajemen krisis yang efektif dan komprehensif," kata Sandiaga dalam Konferensi Pers "The Weekly Brief with Sandi Uno" secara virtual, Senin (13/4/2024).

Sandi mengatakan, pemerintah harus memberikan edukasi dan informasi agar para pelaku ekonomi kreatif memeriksa bus yang digunakan untuk berwisata telah lolos penilaian.

"Kita harus lakukan edukasi lebih baik dan memberikan imformasi para pelaku wisata ekonomi kreatif data di Kememhub dan asosiasi agen perjalanan, bus-bus mana yang lolos penilaian melalui aplikasi Spionam sehingga ini tidak terjadi lagi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, satu dari tiga bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Jalan Raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater Subang, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024, malam.

Saat melewati jalan menurun, bus tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyebrangi jalur berlawanan dan menabrak mobil Daihatsu Feroza bernomor polisi D 1455 VCD.

Setelah menabrak mobil Feroza, bus terguling. Posisi ban kiri berada di atas, lalu bus tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.

Kemudian, bus terhenti usai menghantam tiang listrik di bahu jalan. Para penumpang terpental dari dalam bus ke jalan raya. Akibat dari kecelakaan ini 11 orang tewas, terdiri dari sembilan siswa, satu guru, dan satu warga lokal.

Kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat diduga disebabkan karena rem blong.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, di tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan jejak bekas rem dari bus pariwisata yang kecelakaan pada Sabtu malam itu.

"Jadi kalau kita lihat dari TKP yang ada ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut, yang ada itu bekas ban ya, ban satu bagian diduga itu ban kanan keadaan miring itu ada beberapa meter di situ kemudian sampai titik terakhir di depan menabrak tiang listrik ini tidak ada jejak rem sama sekali," kata Kakorlantas saat meninjau lokasi dikutip dari siaran pers, Minggu (12/5/2024).

Kendati demikian, menurut Aan, Polisi masih fokus menyelidiki penyebab insiden kecelakaan tersebut.

https://money.kompas.com/read/2024/05/13/203800826/soroti-kecelakan-bus-pariwisata-di-subang-menparekraf--kita-butuh-manajemen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke