Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Hingga saat ini, Indonesia sudah mendapat persetujuan dari 38 negara dan tengah dalam proses aksesi.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, proses aksesi OECD ini penting lantaran berperan penting dalam mencapai visi Indonesia emas 2045, salah satunya terlepas dari negara middle income trap menjadi negara berpendapatan tinggi.

"Aksesi OECD ini penting untuk mengawal proses Indonesia lepas dari middle income trap dan menjadi negara maju dan target Indonesia emas 2045 agar kita tumbuh ekonominya yang inklusif dan berkelanjutan keluar dari middle income trap dengan negara berpenghasilan tinggi," kata Airlangga dalam Konferensi Pers Workshop Proses Aksesi Indonesia dalam OECD di The St. Regis, Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Airlangga mengatakan, untuk menjadi negara maju, pemerintah menargetkan pendapatan per kapita mencapai di atas 10.000 dollar AS dalam 10 tahun ke depan atau setara Rp 161.580.000 (kurs Rp 16.158 per 1 dolar AS).

"Kemudian dalam 20 tahun ke depan kita tingkatkan lagi menjadi 24.000-30.000 dollar AS," ujarnya.

Airlangga mengatakan, proses menjadi keanggotaan OECD akan berdampak positif terutama peningkatan investasi dan Produk domestik bruto (PDB) sebesar 1 persen.

"Artinya manfaat bagi dunia usaha, para pekerja dan UMKM itu juga akan mendorong ketahanan ekonomi nasional dari lapangan kerja," ujarnya.

Lebih lanjut, Airlangga optimistis bergabung dengan OECD membuat Indonesia berada di track yang tepat dan diapresiasi banyak negara.

"Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mereka juga mengapresiasi aksesi Indonesia dalam OECD," ucap dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, Indonesia sudah mulai berproses menjadi anggota penuh dari Organisation for Economics Cooperation Development (OECD).

Hal itu disampaikan Suahasil seusai mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (28/5/2024).

"Partisipasi Indonesia untuk OECD sudah cukup lama dan kita sekarang memulai proses menjadi anggota penuh," kata Suahasil, Selasa, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.


Ia menyebutkan, Indonesia sudah menjadi mitra kunci OECD sejak tahun 2007.

"Sejak 2014 kita menjadi koordinator co chair bersama Jepang memulai yang namanya program OECD untuk South East Asia Regional program," ujar Suahasil menambahkan.

Suahasil menjelaskan, dalam rangka proses menjadi anggota penuh OECD, Indonesia akan menyusun dokumen initial memorandum yang berisi asesmen terhadap situasi ekonomi Indonesia.

Ia berharap, memorandum itu bisa menjadi alat bagi Indonesia menyampaikan kepada dunia tentang apa saja yang sudah dilakukan untuk melakukan reformasi ekonomi.

"Saya yakin bahwa keanggotaan Indonesia akan jadi tambahan kebanggaan. Bukan saja untuk Indonesia tapi juga untuk OECD," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2024/05/29/130000626/3-tahun-lagi-masuk-anggota-oecd-ri-ditargetkan-jadi-negara-maju

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke