Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siap-siap Rupiah Digital, Masyarakat Harus "Melek" Aset Digital

Proyek tersebut diluncurkan BI pada November 2022. Adapun saat ini rupiah digital masih dalam tahap uji coba secara internal sehingga belum bisa dirasakan oleh masyarakat.

Meskipun wacana itu telah muncul sejak 2022, sejumlah masyarakat berpendapat semua barang berharga harus memiliki bentuk fisik. Hal ini pun dinilai menjadi salah satu tantangan dalam implementasi rupiah digital.

Terkait hal tersebut, CEO Indodax Oscar Darmawan menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang teknologi blockchain kepada masyarakat. Meski mampu membuat industri keuangan menjadi lebih efisien, namun teknologi ini masih tergolong baru di mata masyarakat.

"Blockchain adalah langkah global yang perlu dipelajari dengan seksama, meskipun tidak semua orang perlu berinvestasi di dalamnya," ujar dia, dalam keterangannya, Kamis (6/6/2024).

Pentingnya adopsi teknologi blockchain tercermin dari semakin masifnya penggunaan bitcoin. Bahkan, saat ini bitcoin telah menjadi aset digital terbesar ke delapan di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.

"Bitcoin sering disebut emas digital karena harganya ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Bitcoin dianggap sebagai safe haven asset di tengah ketidakstabilan ekonomi global," tutur dia.

Sementara itu, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya bilang, untuk memperkuat implementasi blockchain, diperlukan regulasi yang tepat dari pemerintah. Ini diperlukan untuk meminimalisir berbagai risiko dari pemanfaatan aset digital.

"Langkah ini penting untuk memperkuat pasar keuangan dan memastikan masyarakat memahami risiko dan peluang dari investasi kripto," ucapnya.

Sebagai informasi, Deputi Gubernur BI Juda Agung mengungkapkan, pihaknya masih melakukan uji coba sistem mata uang rupiah digital.

Dengan adanya rupiah digital nantinya uang fiat yang berbentuk uang logam dan uang kertas akan tergantikan. Hanya saja Juda tidak menjelaskan banyak mengenai kapan pergantian uang itu diimplementasikan.

“Kami masih simulasi untuk uang digital, tahapan conceptual proof design. Sifatnya masih hybrid. Nanti uang digital akan menggantikan fiat money, uang kertas dan uang logam,” ujarnya dalam CNBC Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024).

https://money.kompas.com/read/2024/06/06/161100426/siap-siap-rupiah-digital-masyarakat-harus-melek-aset-digital

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke