Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Tertekan, Rupiah Dekati Rp 16.500 Per Dollar AS

Kompas.com - 21/06/2024, 16:53 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot kembali ditutup melemah pada Jumat (21/6/2024). Kurs rupiah terus bergerak di atas Rp 16.400 per dollar AS, dan mendekati level Rp 16.500 per dollar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terus bergerak melemah sepanjang hari pada rentang Rp 16.440 - Rp 16.481 per dollar AS. Pada akhirnya, rupiah ditutup melemah 0,12 persen ke Rp 16.450 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu data Bank Indonesia Jisdor, kurs rupiah berada di posisi Rp 16.458 pada hari ini. Posisi ini lebih tinggi dari Kamis (20/6/2024) kemarin di level Rp 16.420 per dollar AS.

Baca juga: Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Depresiasi rupiah selaras dengan indeks dollar AS yang kembali bergerak menguat. Berdasarkan data Investing, greenback menguat ke kisaran 105,42.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, kenaikan indeks dollar AS masih disebabkan ketidakpastian pasar keuangan yang tinggi, imbas dari arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve, yang tidak menentu.

"Para pejabat The Fed membiarkan kebijakannya tidak berubah pada pertemuan mereka di bulan Juni, dan memangkas proyeksi sebelumnya untuk pemotongan tiga perempat poin tahun ini menjadi satu, bahkan ketika inflasi telah mereda dan pasar tenaga kerja telah melemah," tutur dia, dalam keterangannya, Jumat.

Baca juga: Suku Bunga Tidak Naik, Ini Strategi Bank Indonesia Stabilkan Rupiah

Dari dalam negeri, para investor disebut masih mencermati arah kebijakan fiskal pemerintahan mendatang. Ibrahim bilang, rencana defisit fiskal anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 di kisaran 2,29 - 2,82 persen menjadi sorotan, meskipun sebenarnya masih di bawah batas ketentuan, yakni 3 persen.

"Pemerintah mendatang di bawah Prabowo-Gibran harus secepatnya menyampaikan komitmennya terhadap disiplin fiskal agar naiknya risiko fiskal dapat ditekan dan tidak menciptakan sentimen negatif terhadap rupiah," ujar Ibrahim.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo masih optimis, tren nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bakal menguat ke depan. Optimisme ini utamanya didukung oleh kondisi fundamental nilai tukar rupiah yang terjaga.

Baca juga: Bos BI: Kami Masih Meyakini Tren Nilai Tukar Rupiah ke Depan Akan Menguat

Perry menyadari, kurs rupiah tengah tertekan oleh dollar AS. Berdasarkan data BI, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sudah terdepresiasi 5,92 persen sejak awal tahun hingga 19 Juni lalu.

Pelemahan itu menurutnya disebabkan oleh faktor sentimen. Ia menyebutkan, sentimen-sentimen yang menyebabkan rupiah tertekan selama beberapa pekan terakhir ialah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, meningkatnya kebutuhan valuta asing (valas) dalam negeri, serta persepsi investor terhadap arah kebijakan fiskal Indonesia.

"Tentu saja pergerakan nilai tukar itu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang fundamental, dan faktor-faktor yang teknikal, faktor-faktor jangka pendek, dan itu bergerak dari bulan ke bulan, selalu begitu," tutur dia, dalam konferensi pers, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Baca juga: Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Namun demikian, faktor fundamental nilai tukar rupiah dinilai masih terjaga. Ini tercermin dari laju inflasi RI yang kian melandai, di mana pada Mei mencapai 2,84 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Selain itu, perekonomian Indonesia masih terjaga, ditunjukan produk domestik bruto (PDB) yang tumbuh 5,11 persen pada kuartal I-2024. Terakhir, defisit neraca transaksi berjalan diproyeksi terjaga di kisaran 0,1 - 0,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), yang menandai ketahanan eksternal Indonesia.

"Sehingga kami masih meyakini tren nilai tukar rupiah ke depan akan menguat. Tren ya. Tren akan menguat," kata Perry.

Baca juga: Gubernur BI Beberkan Pemicu Rupiah Tertekan hingga Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Blibli Hadirkan Promo Belanja di Bliblimart, Ada Cashback Rp 100.000

Blibli Hadirkan Promo Belanja di Bliblimart, Ada Cashback Rp 100.000

Spend Smart
Emiten Travel Haji dan Umrah HAJJ Raup Pendapatan Rp 318,19 Miliar pada 2023

Emiten Travel Haji dan Umrah HAJJ Raup Pendapatan Rp 318,19 Miliar pada 2023

Whats New
Pendataan QR Code untuk Beli Pertalite Capai 100 Persen di 3 Provinsi

Pendataan QR Code untuk Beli Pertalite Capai 100 Persen di 3 Provinsi

Whats New
Indeks Kepercayaan Industri RI Stagnan pada Juni 2024, Imbas Ketidakpastian Ekonomi Global

Indeks Kepercayaan Industri RI Stagnan pada Juni 2024, Imbas Ketidakpastian Ekonomi Global

Whats New
Bank Mandiri Sediakan Solusi Keuangan untuk Pengembang Sistem Manajemen Apotek

Bank Mandiri Sediakan Solusi Keuangan untuk Pengembang Sistem Manajemen Apotek

Whats New
Pemerintah Dorong Investasi Berkelanjutan di Pulau-pulau Kecil

Pemerintah Dorong Investasi Berkelanjutan di Pulau-pulau Kecil

Rilis
Jumlah Investor Kripto Meningkat, Edukasi Perlu Terus Dilakukan

Jumlah Investor Kripto Meningkat, Edukasi Perlu Terus Dilakukan

Earn Smart
Sektor Perindustrian Jadi Motor Ekonomi RI yang Harus Dijaga dari 'Serangan' Impor

Sektor Perindustrian Jadi Motor Ekonomi RI yang Harus Dijaga dari "Serangan" Impor

Whats New
Cara Top Up LinkAja Lewat ATM, M-Banking, dan I-Banking BTN

Cara Top Up LinkAja Lewat ATM, M-Banking, dan I-Banking BTN

Work Smart
Bank DKI Dukung Pembiayaan Transportasi Ramah Lingkungan Transjakarta

Bank DKI Dukung Pembiayaan Transportasi Ramah Lingkungan Transjakarta

Whats New
Jadi Tuan Rumah IFRC 2024, Kontraktor Tambang PT Putra Perkasa Dorong Industri Pertambangan RI Peduli Keselamatan Kerja

Jadi Tuan Rumah IFRC 2024, Kontraktor Tambang PT Putra Perkasa Dorong Industri Pertambangan RI Peduli Keselamatan Kerja

Whats New
Cara Top Up GoPay Lewat BRImo

Cara Top Up GoPay Lewat BRImo

Work Smart
Mau Ibadah Umrah? Ini Cara Cek Biro Umrah Resmi Kemenag

Mau Ibadah Umrah? Ini Cara Cek Biro Umrah Resmi Kemenag

Whats New
Sri Mulyani: Belanja Bansos Capai Rp 70,5 Triliun

Sri Mulyani: Belanja Bansos Capai Rp 70,5 Triliun

Whats New
Cara Transfer Mandiri ke BSI lewat ATM dan Aplikasi

Cara Transfer Mandiri ke BSI lewat ATM dan Aplikasi

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com