Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Investor Kripto Meningkat, Edukasi Perlu Terus Dilakukan

Kompas.com - 27/06/2024, 21:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan dan dinamika industri aset kripto terus menunjukkan berbagai peningkatan, terutama dari jumlah investor dan nilai transaksi.

Berdasarkan data dari Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi Indonesia (Bappebti), pada bulan Mei 2024, terdapat penambahan jumlah investor kripto sebanyak 363.101 dengan total investor mencapai 19,75 juta.

Adapun keseluruhan transaksi kripto pada periode Januari sampai Mei 2024 mencapai Rp 260,9 triliun.

Baca juga: Potensinya Besar, Bappebti Ajak Industri Jaga Citra Positif Kripto

Ilustrasi aset kripto, kripto.UNSPLASH/ART RACHEN Ilustrasi aset kripto, kripto.

Di tengah pertumbuhan yang sangat pesat tersebut PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform jual beli dan investasi aset kripto memandang, edukasi dan literasi mengenai aset kripto beserta ekosistem Self-Regulatory Organization (SRO) seperti bursa crypto CFX, Kliring Komoditi Indonesia, dan lembaga depository harus terus dilakukan kepada publik.

Salah satunya, PINTU mengadakan program Pintu Talks di Institut Pariwisata Trisakti bertemakan Dinamika Regulasi dan Pengawasan, Perkembangan Ekosistem, dan Transformasi Aset Kripto serta Web3 di Indonesia.

Plt Kepala Bappebti Kasan mengungkapkan, diharapkan melalui kegiatan ini pemahaman masyarakat semakin baik, benar, dan komprehensif.

"Sehingga dapat menjadi bekal sebagai calon pelanggan dalam mempertimbangkan untuk bertransaksi di perdagangan aset kripto," ujar dia dalam keterangan resmi, Kamis (27/6/2024).

Baca juga: OJK Luncurkan Aplikasi Perizinan ITSK, Pelaku Usaha Kripto: Membantu Melindungi Kepentingan Konsumen

Sementara itu, General Counsel PINTU Malikulkusno Utomo mengungkapkan, investasi aset kripto memiliki risiko yang tinggi sehingga perlu pemahaman yang baik sebelum memutuskan investasi.

"Pintu Talks menjadi salah satu komitmen kami untuk memberikan wadah edukasi ke berbagai komunitas hingga kampus-kampus seperti di Iinstitut Pariwisata Trisakti," ungkap pria yang akrab disapa Dimas itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com