Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasar Otomotif Lesu, Perusahaan Pembiayaan Beralih ke Mobil Bekas dan Dana Tunai

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan multifinance mulai mengalihkan fokus pembiayaan ke sektor mobil bekas dan dana tunai di tengah lesunya penjualan mobil baru di Indonesia.

Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) Ristiawan Suherman menerangkan, pihaknya turut menangkap peluang melalui pembiayaan dana tunai tersebut.

"Syukur alhamdulilah, regulator memberikan izin pembiayaan produk baru, yaitu pembiayaan dana tunai, dan itu pula yang dimaksimalkan oleh CNAF," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (12/6/2024).

Ia menambahkan, dalam kondisi pasar mobil baru sedang lesu, perusahaan mengalihkan fokus ke pembiayaan mobil bekas dan pembiayaan dana tunai.

"Ini bagian dari mitigasi CNAF terhadap industri itu sendiri," imbuh dia.

Ristiawan sendiri menuturkan, industri pembiayaan secara umum berupaya mengalihkan bisnis ke produk yang memiliki portofolio dan imbal hasil (return) yang sehat.

Hal tersebut dapat dijawab oleh sektor pembiayaan mobil bekas dan pembiayaan dana tunai.

Menurut Ristiawan, kenaikan pangsa asar mobil bekas dipicu oleh tetap stabilnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan. Namun demikian, hal tersebut tertekan oleh kondisi ekonomi yang menggerus daya beli masyarakat.

"Sehingga kami memitigasi, antara kemampuan dan kebutuhan, mobil bekas jadi salah satu alternatif," terang dia.

CIMB Niaga Finance sendiri mencatat, pembiayaan mobil bekas sampai Mei 2024 sebesar Rp 1,26 triliun.

Angka tersebut tumbuh 23,18 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1 triliun.

Hal ini senada dengan apa yang dilaporkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menjabarkan, pembiayaan terhadap mobil bekas tumbuh 25,82 persen secara tahunan sampai April 2024.

Pembiayaan pada mobil bekas industri pembiayaan mencapai Rp 83,72 triliun pada April 2024.

"Ini meningkat justru cukup tinggi di 25,82 persen year on year," kata dia dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner, ditulis Selasa (11/6/2024).


Ia menambahkan, penyaluran pembiayaan pada mobil baru tercatat sebesar Rp 150,69 triliun. Angka tersebut meningkat 10 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara keseluruhan, Agusman bilang, meskipun pasar otomotif sedang lesu, pembiayaan perusahaan multifinance kepada sektor otomotif tetap menjadi yang terbesar dengan jumlah Rp 398,64 triliun sampai April 2024.

Jumlah itu meningkat 13,02 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Jumlah pembiayaan kendaraan tersebut mendominasi sekitar 77,70 persen dari total penyaluran pembiayaan.

"Ke depan, diproyeksikan pembiayaan kendaraan masih memiliki peluang tumbuh dengan nilai sebesar 9 sampai 11 persen sampai akhit 2024," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2024/06/13/150000226/pasar-otomotif-lesu-perusahaan-pembiayaan-beralih-ke-mobil-bekas-dan-dana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke