Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Investor Beralih ke Dollar AS, Harga Bitcoin Terperosok

Mengacu data CoinMarketCap, pada Jumat (21/6/2024), Bitcoin diperdagangkan di kisaran harga Rp 1,04 miliar. Nilai ini terkoreksi 3,96 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir, dan turun 4,73 persen dibanding posisi yang sama pekan lalu.

Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan, koreksi Bitcoin salah satunya disebabkan oleh perubahan outlook suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve. Hal ini membuat dollar AS semakin kuat, di tengah tren penurunan suku bunga yang dilakukan bank sentral Uni Eropa.

"Kondisi tersebut membuat dollar AS menjadi instrumen yang relatif menarik untuk menyimpan nilai aset para investor," kata dia dalam keterangannya, Jumat.

"Sehingga investor cenderung memilih instrumen yang relatif lebih aman dan menghasilkan return yang cukup tinggi, dibandingkan aset kripto," sambungnya.

Lebih lanjut ia bilang, dampak perubahan outlook suku bunga The Fed pasca pertemuan FOMC Juni juga tergambar pada ETF Bitcoin Spot yang kemudian membukukan arus keluar atau netflow negatif selama 4 hari berturut-turut mulai 13 Juni hingga 18 Juni. Ini terjadi setelah ETF Bitcoin sempat membukukan rekor netflow positif beruntun selama 19 hari.

Meskipun demikian, Fahmi menambah, meningkatnya jumlah likuiditas di AS mengindikasikan potensi aliran dana yang signifikan ke pasar kripto apabila situasi dovish atau tren penurunan suku bunga mulai terjadi. Hal itu terefleksikan dari data uang beredar dalam arti luas atau M2 yang meningkat.

"Apabila tren kenaikan likuiditas M2 yang telah terjadi sejak Februari kemudian berlanjut di saat pasar terkonsolidasi atau bahkan bearish imbas situasi suku bunga tinggi, maka gelombang dana masuk yang akan terjadi di pasar kripto berpotensi sangat besar ketika kebijakan dovish mulai diambil," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2024/06/22/103000126/investor-beralih-ke-dollar-as-harga-bitcoin-terperosok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke