Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Kota Paling Layak Huni di Dunia, Hanya 1 di Asia

NEW YORK, KOMPAS.com - Selama tiga tahun berturut-turut, Wina, ibu kota Austria, menjadi kota paling layak huni di dunia, menurut Economist Intelligence Unit (EIU).

Dikutip dari CNBC, Minggu (30/6/2024), EIU menghadirkan laporan tahunan yang tujuannya untuk menampilkan seberapa nyaman atau layak huni suatu kota, meneliti 173 kota secara global.

Kota layak huni diukur berdasarkan 30 indikator yang disusun dalam lima kategori, yaitu stabilitas, layanan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur.

Didorong oleh skor sempurna dalam bidang stabilitas, layanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, Wina memimpin daftar kota paling layak huni tahun ini, diikuti oleh negara-negara Eropa Barat, yakni Kopenhagen di Denmark di peringkat kedua dan Zurich di Swiss di peringkat ketiga.

Skor keseluruhan kota Wina mengalami sedikit penurunan dalam kategori budaya dan lingkungan.

Ini lantaran kurangnya acara olahraga besar, menurut EIU dalam Global Liveability Index 2024.

"Liveability Index EIU telah meningkat sedikit selama setahun terakhir,” kata EIU dalam laporan itu.

“Penurunan stabilitas dan infrastruktur di sejumlah kota di negara maju diimbangi oleh perbaikan struktural dalam layanan kesehatan dan pendidikan di beberapa kota di negara berkembang," tutur EIU.

Empat kota di kawasan Asia-Pasifik masuk dalam 10 besar kota paling layak huni tahun ini, yaitu Sydney dan Melbourne di Australia, Osaka di Jepang, dan Auckland di Selandia Baru.

Melbourne, Sydney dan Vancouver masuk dalam 10 besar tahun ini, namun merosot di tengah kekurangan ketersediaan perumahan yang signifikan, kata EIU.

Untuk alasan yang sama, Toronto turun ke peringkat 12 tahun ini, setelah berada di peringkat 10 besar dalam dua tahun sebelumnya.

Eropa Barat merupakan wilayah dengan kinerja terbaik dalam hal kelayakan huni secara global, dengan skor keseluruhan 92 dari 100. Namun, peringkat ini telah menurun sejak tahun lalu karena meningkatnya protes dan kejahatan, yang membebani kategori stabilitas, menurut laporan tersebut.

Amerika Utara merupakan wilayah terbaik kedua, dengan skor rata-rata 90,5 dari 100, dan peringkat tertinggi dalam bidang pendidikan.

"Krisis perumahan yang sedang berlangsung di Kanada telah menurunkan skor infrastruktur di wilayah tersebut," kata EIU.

Peringkat 10 terbawah didominasi oleh kota-kota di Afrika Sub-Sahara serta kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Damaskus di Suriah dan Tripoli di Libya menempati peringkat dua kota dengan tingkat kelayakan hidup terendah menyusul kerusuhan sipil yang telah meruntuhkan perekonomian mereka, menurut laporan tersebut.

Kota Kyiv di Ukraina menduduki peringkat ke-9 sebagai kota paling tidak layak huni di dunia, karena negara tersebut terus bergulat dengan konflik bersenjata aktif setelah invasi Rusia pada Februari 2022.


Tel Aviv, ibu kota Israel, merupakan negara yang mengalami penurunan terbesar tahun ini, turun 20 peringkat ke peringkat 112 secara global, karena perang yang sedang berlangsung dengan Hamas sejak 7 Oktober 2024.

Berikut 10 kota paling layak huni di dunia menurut EIU.

  1. Wina, Austria
  2. Kopenhagen, Denmark
  3. Zürich, Swiss
  4. Melbourne, Australia
  5. Calgary, Kanada
  6. Jenewa, Swiss
  7. Sydney, Australia
  8. Vancouver, Kanada
  9. Osaka, Jepang
  10. Auckland, Selandia Baru

https://money.kompas.com/read/2024/06/30/074300526/10-kota-paling-layak-huni-di-dunia-hanya-1-di-asia

Terkini Lainnya

Dituduh 'Mark Up' Harga Impor Beras, Ini Penjelasan Perum Bulog

Dituduh "Mark Up" Harga Impor Beras, Ini Penjelasan Perum Bulog

Whats New
BI Ungkap Perbedaan AS dan RI Dalam Mengatasi Inflasi dan Treng Suku Bunga Tinggi

BI Ungkap Perbedaan AS dan RI Dalam Mengatasi Inflasi dan Treng Suku Bunga Tinggi

Whats New
Dalam 100 Hari Kerja Pertama, KPPU Tangani 74 Notifikasi Merger dan Akusisi

Dalam 100 Hari Kerja Pertama, KPPU Tangani 74 Notifikasi Merger dan Akusisi

Whats New
Sesi Perdagangan Singkat, S&P 500 dan Nasdaq Sentuh Level Tertinggi Baru

Sesi Perdagangan Singkat, S&P 500 dan Nasdaq Sentuh Level Tertinggi Baru

Whats New
Scarlett Luncurkan 'Scarlett Beauty Impact': CSR Jangka Panjang untuk Kesejahteraan Masyarakat, termasuk Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Scarlett Luncurkan "Scarlett Beauty Impact": CSR Jangka Panjang untuk Kesejahteraan Masyarakat, termasuk Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Whats New
Dicita-citakan Sejak Zaman Soeharto, Jalan Trans Papua Mamberamo-Elelim Segera Dibangun

Dicita-citakan Sejak Zaman Soeharto, Jalan Trans Papua Mamberamo-Elelim Segera Dibangun

Whats New
Kebijakan Bank Sentral AS Masih Jadi Penentu Arah Pergerakan Kripto

Kebijakan Bank Sentral AS Masih Jadi Penentu Arah Pergerakan Kripto

Whats New
Meskipun Kian Menurun, Jumlah Pengangguran di Indonesia Dinilai Masih Tinggi, Apa Masalahnya?

Meskipun Kian Menurun, Jumlah Pengangguran di Indonesia Dinilai Masih Tinggi, Apa Masalahnya?

Whats New
Kabar Baik, Garuda Indonesia Terima Pelamar dengan IPK di Bawah 3.00

Kabar Baik, Garuda Indonesia Terima Pelamar dengan IPK di Bawah 3.00

Whats New
Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Whats New
[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi 'Online'

[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi "Online"

Whats New
Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Spend Smart
DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

Whats New
Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Spend Smart
Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke