TOKYO,KAMIS - Pertumbuhan ekonomi Jepang diprediksi terus melambat akibat penurunan investasi sektor perumahan dan ketidakpastian ekonomi global.
Deputi Gubernur Bank of Japan (BoJ) Toshiro Muto, Kamis (10/1), memberikan gambaran yang suram untuk ekonomi Jepang ke depan, namun dia menegaskan bahwa Jepang harus mempertahankan tren perbaikan bertahap dari kemungkinan perlambatan laju ekonomi secara jangka panjang.
"Laju pertumbuhan ekonomi Jepang sedang melambat, terutama karena jatuhnya investasi sektor perumahan, yang mengacu pada penurunan aktivitas konstruksi perumahan pada saat ini akibat regulasi yang lebih ketat," kata Muto, kandidat terkuat gubernur BoJ.
Ekonomi global yang melambat dan harga komoditas yang tinggi juga menahan pertumbuhan ekonomi. "Untuk saat ini ekonomi diperkirakan bakal terus melambat, tapi tampaknya akan tumbuh secara moderat setelahnya," kata Muto dalam sebuah pertemuan dengan para pelaku bisnis di Sapporo.
"Rantai pertumbuhan produksi, penerimaan dan belanja melemah untuk sementara, tapi kami tidak melihat kemungkinan itu akan putus," katanya.
Pertumbuhan ekonomi Jepang tercatat lebih rendah dari ekspektasi pada tahun lalu karena perlambatan aktivitas konstruksi perumahan setelah penerapan regulasi standar ketahanan gempa.
Jepang memperketat regulasi itu pada Juni setelah seorang arsitek lokal menimbulkan skandal nasional dengan membangun apartemen menggunakan bahan bangunan tiruan sehingga sangat beresiko jika terjadi gempa.
Selain itu, ada juga kekhawatiran proyeksi ekspor Jepang ke AS, setelah beberapa analis memperkirakan resesi di ekonomi terbesar di dunia itu akibat ambruknya sektor perumahan dan krisis kredit. "Sejak musim panas 2007, pasar finansial global terus fluktuatif karena masalah ’subprime mortgage AS’ dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi dunia, terutama AS," kata Muto.
Sementara itu Gubernur BoJ Toshihiko Fukui, yang akan segera berakhir masa kepemimpinannya pada Maret, berulangkali mengingatkan bahaya mempertahankan suku bunga rendah. Tapi dengan perlambatan pertumbuhan, pasar finansial tampaknya tidak akan melihat adanya kenaikan suku bunga lagi dalam waktu singkat. BoJ pada tahun lalu menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam enam tahun.