Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Saham Asia Pasifik Masih Merah

Kompas.com - 22/01/2008, 09:00 WIB

JAKARTA,SELASA - Pasar Saham Asia Pasifik Selasa (22/1) kembali terpuruk, setelah di awal perdagangan pagi ini mayoritas dibuka melemah.

Harga-harga saham di Jepang jatuh  pada awal perdagagangan. Acuan indeks turun lebih dari empat persen terpukul ke bawah batas psikologis  13.000  untuk pertama kalinya dalam 26 bulan. Indeks Nikkei-225 kehilangan 612,41 poin atau turun 4,60 persen menjadi pada 12.713,53 dalam 30 menit pertama perdagangan setelah jatuh 3,86 persen pada hari sebelumnya.

Saham-saham Singapura dibuka turun 3,95 persen pada Selasa, menyusul penurunan lebih dari enam persen sehari sebelumnya. Indeks saham-saham blue chip Straits Times Index, dibuka turun  115,01 poin pada 2.802,14 setelah  jatuh 6,03 persen pada Senin dan turun di bawah level psikologis penting 3.000 poin.


Demikian juga  di pasar saham di Taipei yang dibuka turun tajam. Pada pukul 9.02 waktu setempat, indeks tertimbang turun 494,81 poin atau 6,10 persen pada 7.615,39, setelah dibuka pada 7.595,17 dengan nilai perdagangan  15,47 miliar dolar Taiwan.

Di Korea Selatan penurunan juga terjadi meneruskan pelemahan besar sehari sebelumnya, sehingga indeks utama KOSPI jatuh ke posisi terendah delapan bulan.
    
Pada pukul 9.32 waktu setempat (0032 GMT), indeks KOSPI turun 61,24 poin atau 3,6 persen pada 1.622,32, menambah penurunan tiga persen pada Senin.

Sementara di Australia untuk kali ke-12 pasar saham anjlok karena para investor  masih mencemaskan tentang kemungkinan kejatuhan Wall Street ketika pasar AS buka kembali. Kekhawatiran mereka bertambah setelah pasar Eropa tadi malam mencatat penurunan terbesar mereka sejak serangan teroris 11 September di AS, di tengah kekhawatiran terhadap resesi di AS.
    
Pada pukul 10.20 waktu setempat (2320 GMT), indeks S&P/ASX 200 turun 172,8 poin atau 3,1 persen pada 5.407,6 sementara indeks All Ordinaries turun 187,9 poin atau 3,3 persen pada 5.443,0.
 
Saham-saham berjatuhan di seluruh dunia pada Senin, dengan pasar-pasar di Eropa menderita penurunan satu hari terbesar sejak serangan 11 September di AS. Para dealer mengatakan rencana utama baru oleh Presiden George W. Bush untuk mencegah sebuah resesi di AS tidak cukup  untuk menutup  arus  berita buruk  dari bank-bank akibat  krisis di pasar perumahan Amerika. Pasar-pasar global "dalam sebuah rantai rekasi trurun," kata Hiroichi Nishi, seorang pialang Nikko Cordial Securities.

"Kekhawatiran  bahwa ekonomi AS akan tergelincir ke dalam sebuah resesi telah berkembang memicu kecemasan terhadap ekonomi global," kata dia.

Pasar-pasar AS sendiri Senin (21/1) waktu setempat,  tutup untuk libur perayaan Martin Luther King. (AFP/ANT/EDJ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com