Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Saham Bertumbangan

Kompas.com - 22/01/2008, 16:22 WIB

JAKARTA,SELASA - Kekhawatiran resesi ekonomi Amerika Serikat, masih terus membayangi pasar saham, yang bertumbangan. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkapar paling parah kedua setelah Indeks Hang Seng Hong Kong. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (22/1) sore ditutup anjlok 191,355 poin atau 7,70 persen ke 2.294.524.

Sementara indeks 100 saham pilihan Kompas (Kompas100) melemah poin 51,417 (8,28 persen) menjadi 569,842. Indeks 45 saham unggulan LQ45 turun poin 45,687 (8,65 persen) ke 482,739. Serta Jakarta Islamic Index (JII) melemah 31,407 poin (7,03 persen) menjadi 415,216. Volume transaksi hari ini sebanyak 5,208 miliar saham dengan nilai Rp7,533 triliun.

Di regional, pasar saham bertumbangan. Indeks Hang Seng Hong Kong penurunan terdalam sebanyak 8,65 persen atau 2.061,23 poin ke posisi 21.757,63. Di Jepang, acuan Tokyo Stock Exchange (TSE) indeks Nikkei-225 berakhir turun 752,89 poin pada 12.573,05, ditutup di bawah level psikologis  13.000-poin untuk pertama kalinya  sejak September 2005.

Sedang di Korea Selatan, Indeks KOSPI berakhir turun 74,54 poin pada 1.609,02. Bahkan pada awal perdagangan sesia siang, program perdagangan pada seluruh saham  yang tercatat di papan utama  dihentikan sementara selama lima menit setelah indeks  turun lebih dari enam persen.

Demikian juga pasar saham Australia yang mengalami keterpurukan terburuk sejak terjadinya insiden serangan teroris 11 September 2001. Pada perdagangan Selasa sore, posisi Bursa Saham Australia (ASX) 200 jatuh 394 poin ke 5.187, sedangkan pasar saham lokal telah merugi lebih dari 20 persen sejak November 2007.

Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, seperti dikutip ABC, mengatakan, pemerintah berupaya mengikis kekhawatiran berbagai pihak tentang kondisi bursa saham dengan menekankan bahwa fundamental ekonomi Australia tetap kuat. "Pengelolaan ekonomi yang bertanggungjawab adalah kunci utama pemerintah," katanya.

Benih-benih goncangan pasar keuangan dunia yang dipicu oleh kredit macet hipotek perumahan (subprime mortgage)  di AS dan ikut memengaruhi perekonomian Australia sudah terlihat sejak Oktober 2007. Pada saat itu, Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan bahwa tetap menjaga tingkat inflasi yang aman merupakan tantangan utama kebijakan bagi Australia. (AFP/ANT/EDJ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com