Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temasek Sudah Teken Penjualan BII

Kompas.com - 27/03/2008, 17:11 WIB

JAKARTA, KAMIS - Perusahaan investasi Singapura, Temasek Holdings telah menandatangani penjualan 75 persen kepemilikan sahamnya di Sorak Financial Holdings Pte Ltd, yang menguasai 56 persen saham di PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), kepada Malayan Banking Bhd (Maybank), Malaysia, senilai 1,1 miliar dollar AS.
   
"Penjualan 75 persen sahamnya di BII telah ditandatangani Temasek agar proses penjualan bisa berjalan sebagaimana mestinya," kata Wakil Presiden Direktur PT BII Tbk, Sukatmo Padmosukarso usai Rapat Umum Pemegang Saham Biasa dan Luar Biasa di Jakarta, Kamis (27/3), seperti dikutip dari Antara.
   
Menurut dia, manajemen BII juga telah melaporkan hasil perjanjian jual beli itu kepada Bank Indonesia (BI) bidang pengawasan sampai tahap tersebut, karena masih ada hal lain yang  diperbaiki dalam perjanjian tersebut.
    
Perjanjian jual beli saham Temasek di BII masih dalam proses, karena itu manajemen belum memperoleh izin BI dalam penjualan tersebut. "Jadi proses hukumnya masih panjang," katanya.
    
Ditanya apakah ada perubahan struktur manajemen, menurut Corporate Secretary Fransisca Oei, manajemen masih menunggu kelanjutan dari proses perjanjian jual beli itu. "Tunggu saja nanti juga akan diberitahukan apakah perkembangannya akan semakin baik," ucapnya.
   
Dirut PT BII, Henry Ho mengatakan, Maybank mengakuisisi BII untuk memperlebar usahanya di dalam negeri, karena sektor perbankan terus berkembang dengan baik.
   
Maybank meningkatkan eksistensi di Indonesia, karena potensi perbankan di pasar ini masih dapat berkembang yang didukung dengan besarnya jumlah penduduknya, katanya.
   
Minat investor asing khususnya Maybank menempatkan dananya di pasar Indonesia sangat besar, apalagi pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata masih di atas 6 persen. "Kami optimistis dengan masuknya Maybank, pertumbuhan BII akan semakin maju apalagi jaringan yang dimiliki BII sangat luas, " ucapnya.

        

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Whats New
Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Whats New
Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Whats New
Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Whats New
Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Whats New
Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur 'Long Weekend' Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA Selama Libur "Long Weekend" Waisak 2024

Whats New
14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

Work Smart
Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Whats New
Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Whats New
Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Whats New
Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com