Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaian Genset Belum Jadi Solusi untuk Industri

Kompas.com - 22/07/2008, 18:04 WIB

JAKARTA,SELASA - Pemakaian genset sebagai alternatif dalam mengatasi kelangkaan listrik bagi pihak industri diakui belum bisa dijadikan solusi. Selain tentu saja ada tambahan biaya solar, belum semua industri memiliki genset sendiri dan pemakaian genset yang tidak fleksibel.

"Jika memakai genset, harus memakainya full kapasitas. Kalau tidak pasti rugi lagi," ujar Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) di Jakarta, Selasa (22/7). Menurut Eddy, pemakaian kapasitas genset secara penuh berarti tidak ada penghematan yang dapat dilakukan pada saat pemadaman listrik.

Eddy mengibaratkan, jika 5.000 liter solar yang dipakai untuk genset hanya dapat digunakan untuk 12 hari kerja, maka tidak ada akumulasi sisa tenaga setengah hari jika dalam satu hari terjadi pemadaman lampu selama setengah hari. "Genset harus hidup seharian, kalau lima ribu (5.000 liter solar)untuk 12 hari, ya akan habis segitu (12 hari)," tandas Eddy.

Selain itu, industri biasanya harus membeli solar dalam jumlah yang cukup besar, yaitu 5.000 liter per tanki. Jumlah itu tidak boleh dibagi dengan pabrik lainnya, meski masih satu perusahaan. Eddy menambahkan pula, sebenarnya cadangan listrik yang dapat dihasilkan oleh genset sendiri hanya dapat menutup 60-80 persen dari total kebutuhan listrik industri sepatu.

Aprisindo berencana akan memikirkan mencari industri besar yang mampu membuat pembangkit listrik sendiri, seperti yang inisiatif Samsung. Namun, Sekjend Aprisindo Binsar Marpaung mengatakan masih sulit mencari perusahaan sepatu yang besar yang mampu untuk membuat pembangkit listrik sendiri. "Soalnya, itu kan investasi jangka panjang," ujar Binsar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com