Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN 2009, Sebulan Lebih Cepat

Kompas.com - 25/08/2008, 15:46 WIB

JAKARTA, SENIN - Rancangan APBN 2009 diperkirakan akan tuntas sebulan lebih cepat dari biasanya karena pemerintah dan DPR bertekad akan menyelesaikan seluruh pembahasannya sebelum hari raya Idul Fitri 1429 Hijriah, yang jatuh pada 1 Oktober 2008. Dengan demikian, pemerintah daerah mempersiapkan diri dengan menjadwalkan pembahasan APBD lebih cepat dengan DPRD masing-masing agar Rancangan APBD mereka bisa disahkan sebagai APBD 2009 sebelum tahun anggaran 2009 dimulai.

"Dengan demikian, saya harap ini akan diikuti oleh APBD yang lebih cepat," ujar Menteri Keuangan dan Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Senin (25/8), saat berbicara sebagai pembicara kunci dalam Seminar Keuangan Daerah dan Tata Kelola Pemerintah Daerah.

Menurut Sri Mulyani, pihaknya akan memulai pembahasan Rancangan APBN (RAPBN) 2009 dengan DPR pada hari ini (25 Agustus 2008). Itu akan dilanjutkan dengan pembahasan maraton siang-malam agar RAPBN 2009 dapat disahkan sebagai Undang-undang APBN 2009 sebelum hari raya Idul Fitri.

"Saya harap APBN yang dihasilkan adalah APBN yang khusnul khatimah (baik di ujung perjuangan). Karena pada saat kaum muslim berpuasa, saya juga akan berpuasa dan sekaligus membahas APBN 2009 di DPR," ujar Sri Mulyani.

Pada tahun 2005, sekitar 80 persen daerah masih menyelesaikan APBD pada bulan September tahun anggaran berjalan. Itu artinya hanya ada waktu dua bulan untuk merealisasikan anggarannya. Namun, mulai tahun 2007, sudah banyak pemerintah daerah yang mengesahkan APBD-nya pada bulan November sebelum tahun anggarannya berlaku.

Dengan demikian, lanjut Sri, tidak ada alasan bagi daerah untuk terlambat menyusun APBD, termasuk pada daerah yang antara kepala daerah dan DPRD-nya sering berkelahi. "Sekarang saya tegaskan, silahkan saja berkelahi, tetapi DAU (Dana Alokasi Umum)-nya saya tahan. Jadi berkelahinya untuk apa, kalau uangnya tidak ada," ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com