Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrak LNG Tangguh Seharusnya Tak Sekadar Dinegosiasi Ulang

Kompas.com - 25/08/2008, 17:11 WIB

JAKARTA, SENIN - Kabar baik yang dibawa Wakil Presiden Jusuf Kalla sepulang dari kunjungannya ke Cina, diapresiasi oleh Komite Penyelamatan Kekayaan Negara (KPK-N) Amien Rais. Kabar baik itu adalah pemerintah RRC bersedia untuk melakukan pembicaraan ulang kontrak LNG Tangguh di Papua. Negosiasi ulang itu, dengan pertimbangan jika dilihat perkembangan saat ini harganya sangat rendah dan sangat merugikan Indonesia. Namun, kontrak itu seharusnya tak sekedar dinegosiasi ulang. Kontrak itu berlangsung selama 25 tahun dengan harga flat.

"Dimana-mana, kontrak minyak nggak ada yang flat selama 25 tahun. JK bilang, dorongan Pak Amien Rais menjadi inspirasi dia. Tapi, kontrak direvisi itu memang wajib hukumnya. Kontrak-kontrak itu seharusnya tidak hanya direvisi, tapi dibalik itu harus mengikuti harga yang berlaku di internasional. Harga minyak dunia kan nggak flat, tapi selalu berubah-ubah," kata Marwan Batubara, anggota DPD yang juga tergabung dalam kelompok kerja KPK-N, dalam diskusi di Gedung DPR, Senin (25/8).

Kontrak eksport LNG Tangguh untuk provinsi Fujian, China tersebut ditandatangani semasa pemerintahan Megawati pada tahun 2002. Harga yang disepakati nilainya sebesar 3,3 dollar AS/mmbtu. Sementara, harga LNG dipasar internasional saat ini berkisar 20 dollar AS. Penasihat KPK-N Amien Rais mengatakan, usulan JK untuk menegosiasi ulang kontrak LNG Tangguh kemungkinan akan mendapatkan resistensi dari berbagai pihak.

"Memang ada semacam ketidakcerdasan, bagaimana mungkin perusahaan Cina diberikan kontrak untuk mengambil dan membeli 20 tahun (maksudnya 25 tahun) flat dengan harga sangat murah, sehingga kita dirugikan ratusan triliun. Tentang persoalan ini memang ada keruwetan politik, usulan JK akan mendapat resistensi dari teman-temannya sendiri karena dianggap terlalu jauh," ujar Amien dalam kesempatan yang sama.

Dengan dibukanya sistem kerjasama yang berlangsung pada Kontrak LNG Tangguh, kata Amien, akan terbuka semua keburukan dibalik kontrak itu. "JK betul kalau ini diangkat, karena akan menyangkut siapa menteri ESDMnya saat itu. SBY atau Poernomo saya lupa. Kalau dibuka betul, jangan-jangan akan ketahuan betapa rusaknya negeri kita," ujar Amien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com