Laporan wartawan Kompas Suhartono
JAKARTA, KAMIS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menjadi supervisor tim renegosiasi kontrak LNG Tangguh. Tim akan dipimpin oleh Menko Perekonomian dengan Pelaksana Tugasnya (PLT) Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Demikian diungkapkan Presiden dalam pidato arahannya sebelum sidang kabinet paripurna Kamis siang ini (28/8) di kantor presiden kompleks istana, Jakarta.
"Saya akan minta Menko Perekonomian untuk menyusun tim yang kuat dengan koordinasi departemen teknis untuk melakukan renegosiasi kontrak LNG Tangguh. Wapres akan menjadi supervisinya," tandas Presiden.
Tim yang kuat tersebut diminta menyusun pasaran harga yang holistik dan membuat benchmark dengan kontrol yang baik. "Tim ini harus kredibel dan profesional. Jangan ada conflict of interest baik terhadap pribadi maupun terhadap teman. Bekerjalah sesuai sistem," pesan Presiden.
Presiden Yudhoyono melanjutkan, jika tim tersebut telah berhasil melakukan renegosiasi dan pemerintah telah mengambil keputusan yang baik, dirinya akan mengambil alih tanggung jawabnya. "Saya tidak akan melempar tanggung jawab saya ke wapres ataupun menteri bahkan ke anggota tim jika suatu saat ada masalah dalam keputusan tersebut," ujarnya.
Terkait dengan pernyataan mantan Presiden Megawati yang meminta pers langsung menanyakan kepada SBY-JK yang pada waktu itu menjadi menteri koordinator di eranya, mengenai keputusan kontrak LNG Tangguh, Presiden Yudhoyono menegaskan, "Jelas SBY-JK tidak mungkin ikut menentukan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.