Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilai Efektivitas Krim Antikerut

Kompas.com - 10/11/2008, 16:48 WIB

Banyak klaim atau janji dari krim dan lotion kulit yang menyatakan diri lebih dari sekadar pelembab kulit. Benarkah krim itu bisa mengurangi kerut dan mencegah kerusakan karena penuaan dan sinar matahari?

Berikut ini pendapat ahli dari Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, AS.

1.    Vitamin A (retinol)
Retinol adalah turunan vitamin A dan jenis antioksidan pertama yang digunakan dalam krim antikerut yang dijual bebas. Retinol kurang manjur jika dibandingkan dengan tretinoin, turunan vitamin A lain.

Ini adalah krim oles untuk mengatasi keriput yang diresepkan dan disetujui FDA. Baik retinol maupun tretinoin dapat menyebabkan kemerahan dan iritasi, tetapi efek samping retinol biasanya lebih ringan.

Fakta:
-    Konsentrasi retinol bervariasi antara produk satu dengan produk lain. FDA mengajak kita untuk waspada bahwa krim-krim tertentu malah sama sekali tak mengandung retinol.
-   Hindari turunan vitamin A jika sedang hamil atau mencoba hamil karena bisa meningkatkan risiko cacat janin.


2.    Asam Hidroksi
Alpha hydroxyl acid pasti tak asing di benak Anda. Asam ini adalah eksfolian, zat yang melenyapkan sel kulit mati dan menstimulasi pertumbuhan kulit baru yang lembut.
Fakta:
-   Asam hidroksi menstimulasi produksi kolagen, protein yang mempertebal kulit dan mencegah kehilangan air. Penggunaan asam ini bisa menyamarkan garis-garis penuaan dan keriput. Efek sampingnya bisa berupa rasa terbakar, gatal, nyeri.
-   Jangan lupa menggunakan tabir surya karena asam ini meningkatkan kepekaan terhadap matahari.

3.    Koenzim Q-10
Ini adalah gizi yang membantu mengatur produksi energi dalam sel.

Fakta:
-   Percobaan klinis pada manusia menunjukkan pengurangan keriput halus di sekitar mata secara signifikan dan tanpa efek samping.
-   Penelitian lain menunjukkan manfaatnya untuk melindungi kulit dari paparan sinar surya. Meski begitu, masih perlu studi lebih lanjut untuk menilai efek jangka panjangnya.

4.    Ekstrak Teh
Teh hitam dan hijau berisi senyawa antioksidan dan zat antiinflamasi. Ekstrak ini paling sering ditemui dalam krim antikerut.
-   Studi pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak teh yang dioleskan melindungi kulit dari sinar matahari dan kanker kulit. Studi pada manusia menunjukkan ekstrak tersebut melindungi kulit dari matahari tanpa efek samping.
-   Meskipun studi awal membuktikan ekstrak teh mengurangi kerut, perlu studi pada manusia yang lebih luas untuk menguatkan efektivitasnya.

5.    Vitamin C
Vitamin C adalah zat antioksidan yang membantu mendaur ulang vitamin E, juga mempercepat pembentukan kolagen.
-   Vitamin C yang dioleskan dapat mengurangi kerut, mempertebal kulit, dan melindungi kulit dari matahari. Vitamin itu harus disimpan dalam wadah kedap udara dan sinar.

6.    Vitamin E
Ini juga zat antioksidan yang terbanyak ditemukan di kulit. Kekurangan vitamin E bisa berkaitan dengan keriput.
-   Studi pada hewan menunjukkan bahwa vitamin E yang dioleskan mampu mengurangi kerut. Satu studi pada sedikit manusia menunjukkan sedikit pengurangan kerut, kulit kasar, panjang garis kerut, dan kedalaman kerut.
-   Efek samping bisa berupa kulit merah, bengkak, dan gatal. @

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com