Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Perusahaan Cari Karyawan di "Job Fair"

Kompas.com - 09/12/2008, 11:11 WIB

JAKARTA, SELASA - Sejumlah pencari kerja memadati kampus A Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun untuk ikut dalam Job Fair 2008."Saya inginnya masuk di perusahaan minyak. Siapa tau beruntung disini," kata salah seorang pencari kerja, Hardono Damanik (27), di kampus UNJ, Jakarta, Selasa (9/12).

Hardono mengaku telah 1 bulan berada di Jakarta untuk mengadu nasib. Sebelumnya, lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini pernah bekerja di sebuah perusahaan minyak di Bontang, . Namun, pekerjaannya di Botang hanya bertahan 3 bulan karena Hardono mengaku sulit untuk menempuh jenjang karier yang lebih tinggi.

Selama 1 bulan di Jakarta, Hardono hidup tidak tetap dan berpindah-pindah dari tempat saudaranya atau temannya. Dia berharap, dari job fair yang diadakan UNJ dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini, dapat memberinya pekerjaan yang layak."Yang penting kita mau berusaha, dan jangan dirumah saja," ujar Hardono.

Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno mengatakan job fair ini dapat memberi kesempatan kepada pencari kerja dan membuka lapangan pekerjaan. "Semoga pencari kerja dapat mencari kerja sesuai yang diinginkan dan pemberi kerja dapat membantu pencari kerja serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya," kata Erman.

Job Fair ini digelar dari tanggal 9-10 Desember 2008 besok. Ajang ini dibuka dari pukul 9.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Disini, pencari kerja dapat langsung memasukkan lamaran dan CV serta melakukan wawancara dan test dengan perusahaan yang diinginkan. Job fair ini diikuti oleh 25 perusahaan industri dan jasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Whats New
    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Whats New
    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Work Smart
    Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

    Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

    Whats New
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Spend Smart
    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

    Whats New
    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com