Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rio Tinto PHK 14.000 Karyawan

Kompas.com - 10/12/2008, 15:22 WIB

MELBOURNE, RABU — Perusahaan pertambangan ketiga terbesar dunia, Rio Tinto Group, akan mengeliminasi 14.000 pekerja dan memotong anggaran belanja pada tahun depan untuk mengurangi tingkat utangnya. Rio terpaksa melakukan kebijakan ini akibat krisis finansial global yang akhirnya menurunkan permintaan akan logam dunia.

Sejak dilakukannya review operasional perusahaan kuartal tiga pada 15 Oktober, “Kondisi permintaan logam semakin buruk. Alhasil, perusahaan harus melakukan prioritas melalui penghematan dan mengurangi jumlah utang jangka pendek,” jelas manajemen Rio dalam keterbukaan informasi di Bursa Australia hari ini. Jumlah pekerja yang akan dirumahkan itu setara dengan 14 persen dari 97.000 total pekerja Rio.

Sebelumnya, CEO Rio Tom Albanese juga sudah mendesak untuk melakukan rencana penjualan aset senilai 10 miliar dollar AS pada tahun ini seiring perlambatan ekonomi dan anjloknya harga komoditas. Rio berencana untuk mengurangi jumlah utang sekitar 10 miliar dollar AS pada akhir 2009. Ini merupakan kali kedua Rio melakukan pemangkasan utang. Sebelumnya, pada kuartal III lalu Rio sudah melunasi utang sebesar 3,2 miliar dollar AS dari total utang sebesar 38,9 miliar dollar AS.

“Kami akan meminimalkan operasional dan modal kerja ke level terendah hingga kami melihat ada tanda-tanda perbaikan di pasar kami. Selain itu, kami juga akan memperbanyak jumlah aset yang kami targetkan untuk divestasi,” jelas Albanese.

Credit Suisse Group AG pada 2 Desember lalu mengatakan, perusahaan kemungkinan besar akan menunda pembangunan proyek-proyek baru dan ekspansi tahun depan seiring menurunnya permintaan logam akibat krisis finansial.

Sementara itu, BHP Billiton Ltd juga menarik kembali penawarannya untuk mengakuisisi Rio secara paksa pada 25 November lalu senilai 66 miliar dollar AS. Itu dikarenakan Rio memiliki utang sebesar 42,1 miliar dollar AS. Selain itu, saat ini permintaan akan komoditas juga semakin turun. Catatan saja, Rio memangkas produksi biji besi pada bulan lalu sebesar 10% pada tahun ini yang disebabkan rendahnya permintaan dari produsen baja di China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com